Perayaan Harlah ke 33 ini, LPDS menyelenggarakan seminar nasional secara daring bertajuk Media dan Disabilitas dan menghadirkan Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai pembicara kunci.
Jakarta, Dharapos.com
- Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) yang lahir di Jakarta 23 Juli 1988, kini
memasuki usia yang ke 33.
Pada
peringatan Hari lahir (Harlah) tahun ini, LPDS meluncurkan empat buku
jurnalistik yang berisi karya para pengajar dan alumni.
Siaran pers
yang diterima dari LPDS menyebutkan, keempat buku tersebut berjudul: LPDS 33
Tahun Mengabdi, Bunga Rampai Peradaban Kewartawanan; Saya Wartawan Kompeten,
Petunjuk Praktis UKW Berwawasan Kebaruan; dan Bukan Demagog: Pers Merawat
Kepercayan Publik, serta Rumah Kami LPDS, Cerita Alumni tentang Lembaga Pers
Dr. Soetomo.
Pihak LPDS
berharap, buku-buku yang mengupas masalah jurnalistik kekinian ini menjadi
bacaan berharga bagi para jurnalis yang ingin meningkatkan kompetensinya dan
khalayak yang berminat pada bidang jurnalistik.
Disebutkan
pula, sebagai pusat pelatihan dan pengembangan jurnalisme profesional, LPDS
senantiasa berusaha untuk meningkatkan kompetensi jurnalis melalui
pelatihan-pelatihan dan penerbitan buku.
Selama masa
pandemi LPDS menyelenggarakan kelas virtual dengan berbagai topik yang
berkaitan dengan jurnalistik dan isu-isu kekinian.
Kelas
virtual ini diikuti para jurnalis dari seluruh Indonesia, dari Aceh hingga
Papua dan juga dari Timor Leste, dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi.
Dalam
perayaan Harlah ke-33 ini, LPDS menyelenggarakan seminar nasional secara daring
bertajuk Media dan Disabilitas dan menghadirkan Menteri Sosial Tri Rismaharini
sebagai pembicara kunci.
Perayaan HUT
LPDS kali ini terasa istimewa, karena diadakan di tengah pandemi Covid-19 yang
sejak Maret 2020 melanda Indonesia dan telah memakan banyak korban jiwa.
Ketua Dewan
Pers, Mohammad NUH tampil pula sebagai pembicara dengan makalah berjudul
Tanggungjawab Media dalam Pemberitaan Disabilitas.
Tiga
disabilitas berprestasi juga menjadi narasumber tamu. Mereka membahas
topik-topik menarik seputar kewirausahaan, paralympic, dan dunia jurnalistik.
Mereka
adalah Senny Marbun (Ketua Umum Paralympic Committee of Indonesia), Nicky Clara
(Pendiri berdayabareng.com) dan Cheta Nilawati, wartawan Tempo. Juga Wili
Yatno, SME Channel Specialist dari Galeri Indonesia blibli yang berpengalaman
menangani disabilitas untuk berwirausaha.
Dalam
kesempatan ini, LPDS juga memberikan hadiah senilai Rp 33 juta kepada sembilan
pemenang lomba karya tulis disabilitas dan media massa dengan topik “Menggali
Potensi, Mengukir Prestasi”. Lomba ini diikuti oleh tiga kategori peserta,
yakni wartawan, disabilitas, dan umum.
Dijelaskan
pula bahwa sebelum lomba, LPDS menyelenggarakan pelatihan menulis tentang
disabilitas secara gratis.
Tema
disabilitas dipilih mengingat jumlah penyandang disabilitas di Indonesia
mencapai 30,38 juta jiwa atau 14,2 persen dari penduduk.
Jika selama
ini penyandang disabilitas belum banyak mendapat perhatian, kini saatnya media
massa mengangkat dan memberdayakan mereka melalui tulisan-tulisan yang penuh
simpati dan empati, serta menginspirasi.
(dp-18)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar