News Ticker

Rute Penerbangan Saumlaki – Darwin Masih Dalam Proses

Rencana Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) untuk membuka jalur penerbangan Saumlaki – Darwin, Australia kini masih dalam tahapan kajian.
Share it:
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki, Chairul Humam
Saumlaki, Dharapos.com
Rencana Pemerintah Daerah  Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) untuk membuka jalur penerbangan Saumlaki – Darwin, Australia kini masih dalam tahapan kajian.

Pasalnya, terkait rencana tersebut, perlu dibarengi dengan penyiapan sejumlah infrastruktur penunjang pada Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki, Chairul Humam mengatakan jika jalur penerbangan Saumlaki – Darwin dibuka maka hal pertama yang harus diperhatikan adalah kondisi faktual bandara yang baru bisa didarati pesawat jenis ATR 72 karena dari segi infrastruktur penunjang, baru mencapai target kesiapan 80 persen.

“Dari penunjang bagi airline seperti Garuda yang tingkat pengamanannya harus standar, maka kita belum bisa pastikan, karena Garuda ini memiliki tingkat pengamanan yang membutuhkan standar tinggi maka itu juga mereka harus melihat kondisi di lapangan,” rincinya saat dikonfirmasi Dhara Pos, Senin (5/9).

Terlepas dari kesiapan SDM yang belum terpenuhi, diakui Chairul, ada sejumlah hal yang perlu disiapkan pula sebelum jalur penerbangan Saumlaki – Darwin itu dibuka.

Salah satunya seperti  alat X-Ray sejumlah fasilitas penunjang keamanan bandara. Kemudian perlu ada penambahan ruang tunggu khusus penumpang internasional.

Fasilitas navigasi yang belum siap serta belum tersedianya sarana pengisian bahan bakar (Aftur-red), maupun belum tersedianya kantor dan fasilitas penunjang urusan bea cukai dan juga keimigrasian.

“Kalau soal SDM itu kita bisa minta dukungan Pemerintah Daerah, tetapi dari sisi pembangunan untuk menjemput dibukanya jalur ini, yah.... kami belum bisa berbuat banyak dulu karena kita sementara masih fokus untuk pembangunan sisi udara berdasarkan arahan dari Pemerintah Pusat, karena saat ini kita belum terima pengajuan sloft time untuk penerbangan internasional,” akuinya.

Chairul mengakui bahwa hingga kini, otoritas Bandara Mathilda Batlayeri yang dipimpinnya belum mendapatkan informasi resmi tentang kepastian dibukanya jalur penerbangan Saumlaki – Darwin, meskipun telah beredar informasi melalui media masa.

“Informasi resminya sampai saat ini belum ada,” tegasnya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika MTB, Drs. J. Huwae
Sementara itu, Pemkab MTB dan Pemprov Maluku telah melakukan berbagai persiapan guna menyambut dibukanya rute penerbangan Saumlaki – Darwin, Australia.

Salah satunya, yaitu dengan menyurati kantor Imigrasi untuk sedapatnya membuka kantor cabang di Saumlaki.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika MTB, Drs. J. Huwae mengakui jika pihaknya telah mulai melakukan langkah pembenahan sejumlah kekurangan terkait rencana dibukanya jalur penerbangan Saumlaki - Darwin.

“Pemerintah Daerah telah menyampaikan surat resmi kepada Kementrian Perhubungan dan Kementrian Hukum dan HAM terkait permohonan pembukaan jalur penerbangan Darwin – Saumlaki – Ambon,” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Senin (5/9).

Berdasarkan hasil koordinasi dengan GM. Garuda Indonesia wilayah Maluku, diakuinya, pihak manajemen maskapai tersebut masih melakukan kajian dan kesiapan pembukaan rute penerbangan Darwin – Saumlaki.

Dimana salah satu persyaratan yang perlu diajukan oleh Pemkab MTB adalah terkait data traffic penerbangan Saumlaki – Darwin.

Huwae berharap agar usulan pembukaan kantor cabang Imigrasi, Bea dan Cukai yang telah diajukan secepatnya bisa terjawab sehingga dapat memastikan proses usulan dibukanya jalur penerbangan Saumlaki-Darwin, serta penyiapan infrastruktur lainnya di bandara.

Sebagaimana diketahui, Bandar udara Mathilda Batlayeri Saumlaki saat ini memiliki panjang runway  1.641 meter dengan lebar 30 meter. Sedangkan, apron bandara berukuran 152 x 90 meter dengan 1 taxiway.

Tahun ini sementara berjalan pembangunan runway yang ditargetkan mencapa target 2 km atau 2.000 meter dengan lebar landasan pacu adalah 30 meter.

Pekerjaan ini dipastikan rampung pada Desember mendatang.

(dp-18)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi