News Ticker

Pemda Aru Diminta Sikapi Keberadaan Proyek “Siluman”

Keberadaan sejumlah proyek ”Siluman” di Kabupaten Kepulauan Aru khususnya di Kota Dobo sudah seharusnya disikapi Pemerintah Daerah setempat.
Share it:
Proyek waduk embun ditengah-tengah hutan Pulau Wamar,, Kecamatan Pulau-pulau Aru 
Dobo, Dharapos.com
Keberadaan sejumlah proyek ”Siluman” di Kabupaten Kepulauan Aru khususnya di Kota Dobo sudah seharusnya disikapi Pemerintah Daerah setempat.

Setelah sebelumnya ditemukan proyek MCK di tengah hutan, kali ini kembali ditemukan lagi sebuah proyek yang dibangun di tengah-tengah hutan Wamar, Kecamatan Pulau-pulau Aru.

Hasil investigasi kru Dhara Pos, di jalan Kilo 9, Desa Pulau Wamar terpantau sebuah  proyek yang dinamakan Waduk Embun mang keberadaannya di tengah-tengah hutan belantara kawasan tersebut.

Guna memastikan proyek tersebut, kru media ini sempat menemui salah satu pengawas lapangan di areal waduk embun tersebut terkait maksud dan tujuan pekerjaan waduk dimaksud.

“Pembuatan waduk ini bertujuan untuk menampung air hujan agar ada peresapan air sehingga bilamana masyarakat ada yang mau menggali sumur lebih mudah mendapatkan air, karena peresapan air  dari waduk embun itu,” jelas sumber yang menolak memberitahukan identitasnya.

Kemudian lanjut sang pengawas, jika dana pembangunan proyek waduk embun tersebut bersumber dari APBN.

Namun, ada fakta aneh terkait keberadaan proyek tersebut karena selain tak memasang papan proyek keberadaannya tak pernah diketahui pemerintah setempat.

Pasalnya, sebagaimana informasi yang diperoleh media ini, semenjak dikerjakan pihak BPLH Kabupaten Kepulauan Aru sama sekali tidak mengetahui jika ada proyek raksasa itu di Dobo bahkan dengan besaran anggaran mencapai  Rp 7 miliar lebih.

Menurut Kepala BPLH Aru, Edy Gaite bahwa jika ada proyek tersebut maka semestinya harus sepengetahuan pihaknya.

“Tetapi anehnya tingkat volume pekerjaan sudah berjalan baru pihak perusahaan datang menemui saya untuk memberitahukan keberadaan proyek tersebut,” bebernya.

Apalagi lokasi proyek berada di tengah-tengah hutan belantara yang jaraknya mencapai 9 KM dari pemukiman masyarakat.

“Baru yang anehnya lagi menurut pengakuan pimpinan perusahaan yang mengerjakannya, proyek tersebut hanya bermanfaat bagi para petani kebun yang ada di sekitar lokasi waduk embun,” cetusnya.

Terkait kondisi ini, Pemerintah Daerah setempat diminta secepatnya menyikapi persoalan ini.

(dp-31)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi