SMK Kasih Theresia Kei Besar Buka 2 Program Beasiswa

SMK Kasih Theresia membuka penerimaan peserta didik baru Tahun Pelajaran 2022/2023

Langgur, Dharapos.com – SMK Kasih Theresia yang baru dibuka pada 2021 lalu di Pulau Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) terus berinovasi.

Salah satunya, dengan membuka program Beasiswa Miskin dan Beasiswa Prestasi.

Demikian disampaikan penanggung jawab SMK Kasih Theresia Amon Fautngil, Minggu (26/6/2022).

“Program ini sebagai upaya dari kami untuk terus berinovasi dalam pengembangan pendidikan demi mengantar anak bangsa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,” ungkapnya.

Program Beasiswa Miskin diberikan kepada siswa yang dikategorikan siswa miskin khususnya yatim/piatu.

“Beasiswa ini juga diberikan kepada siswa yang berprestasi. Dan kepada siswa yang lebih dari satu saudara kandung yang bersekolah di SMK Kasih Theresia Bombay akan diberikan kebijakan tersendiri,” lanjutnya.

Program Beasiswa ini diberikan bukan berupa uang tunai kepada para siswa maupun orang tua/wali siswa penerima Beasiswa, namun berupa Pendidikan Bebas Biaya Administrasi Sekolah selama siswa tersebut aktif bersekolah di SMK Kasih Theresia.

Untuk Program beasiswa Prestasi, setiap semester berjalan akan diadakan test ulang guna mengetahui kemampuan siswa.

“Apakah siswa berprestasi bisa mempertahankan prestasinya atau sebaliknya? Yang kategori umum juga diberikan kesempatan untuk ditetapkan sebagai siswa berprestasi dan ketentuan lain selain disebutkan, akan dimuat dalam Surat Keputusan dari Yayasan,” tandas Amon Fautngil.

Adapun syarat penerima beasiswa Prestasi adalah Wajib Lulus Test Akademik dan Wajib Lulus Test Bahasa Inggris.

Untuk test Akademik akan didatangkan penguji dari luar guna menghindari adanya Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).

Setiap semester berjalan akan diadakan test ulang guna mengetahui kemampuan siswa. Apakah siswa berprestasi dapat mempertahankan prestasinya atau sebaliknya.

Keunggulan SMK Kasih Theresia

SMK Kasih Theresia berada dibawah naungan Yayasan Kasih Antonius Maluku Tenggara menjadi yang pertama dan satu-satunya di Pulau Kei Besar.

Sekolah ini telah mendapatkan Izin Operasional dari Pemerintah dan telah terdaftar di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) : 70011890 serta beroperasi sejak 2021 lalu.

Dengan konsep pembelajaran berbasis Teknologi, Informasi dan Komunikasi pada Kompetensi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata dan Perbankan, SMK Kasih Theresia berusaha mengangkat pendidikannya di daerah-daerah terpencil dan terbelakang di wilayah Kei Besar.

SMK Kasih Theresia memiliki banyak keunggulan. Para siswa yang menempuh studi di sekolah ini berkesempatan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, kursus Bahasa Inggris, kursus Bahasa Jepang, kursus Public Speaking, kursus Komputer dengan harapan ketika anak lulus, bisa langsung kerja dan lanjut kuliah.

Lulusan SMK Kasih Theresia selain mengantongi ijazah, para siswa pun akan diberikan sertifikat kompetensi SMK, sertifikat bahasa Inggris, komputer, dan publik speaking.

Selain itu juga, memiliki SDM yang unggul sesuai di bidangnya serta pembelajaran berbasis Industri.

SMK Kasih telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah lewat instransi terkait dan Industri sebagai berikut :

1.        Pemerintah Kab. Maluku Tenggara

2.        DPRD Kab. Maluku Tenggara

3.        Dinas Pariwisata Kab.Maluku Tenggara

4.        Dinas Sosial Kab. Maluku Tenggara

5.        Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Jakarta

6.        Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maluku

7.        Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kab. Maluku Tenggara

8.        Museum Kota Tua Jakarta

9.        Bank Mandiri Cab. Langgur

10.      BRI Cab. Tual

11.      Rumah BUMN PT. Telkom Tual

12.      PT. Pelni Tual

13.      Komunitas Exoti Kei

14.      Destinasi Wisata Ngurbloat

15.      Asosiasi Pengurus Desa Wisata (APDW) Kab. Maluku Tenggara

16.      Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia

“Harapan dengan banyaknya dukungan ini dapat membantu anak-anak dalam mempermudah akses para siswa baik dari pengenalan industri, praktek kerja industri hingga pada serapan tenaga kerja,” tukas Amon Fautngil.

(dp-52)