News Ticker

Pejabat – Perangkat Ohoi Dinilai Gagal Bangun Ohoilim, Posko Covid – Gedung PAUD Jadi Acuan

Pejabat dan perangkat Ohoi Ohoilim dinilai telah gagal melakukan pembangunan di daerah itu selama tiga tahun ini.
Share it:

Posko Covid (kiri) dan gedung PAUD Ohoi Ohoilim yang jadi sorotan warga  

Langgur, Dharapos.com
- Pejabat dan perangkat Ohoi Ohoilim dinilai telah gagal melakukan pembangunan di daerah itu selama tiga tahun ini.

Hal itu disampaikan salah satu warga Ohoilim, Marno Wae yang berada di perantauan kepada media ini melalui selulernya, Sabtu (8/1/2022).

Wae mengatakan, dirinya tidak puas dengan pembangunan yang berlangsung di tempat asalnya.

Ia kemudian mencontohkan, pembangunan posko Covid-19 Ohoi Ohoilim yang menurutnya tak sebanding dengan besaran dana Covid yang diterima ohoi tersebut.

Wae lalu membandingkan itu dengan mempostingnya ke media sosial.

Dalam postingannya, Posko Covid di daerah asalnya terlihat seperti walang di kebun dengan dinding dari bahan gaba-gaba.

Fakta tersebut berbeda dengan ohoi atau desa lainnya di Indonesia, khususnya di kabupaten Maluku Tenggara .

"Saya sebagai anak rantau yang saat ini berdomisili di Timika Provinsi Papua sangat prihatin dengan posko Covid tersebut. Karena dibandingkan dengan posko Covid yang ada di desa lain sangat berbeda jauh bagaikan langit dan bumi," klaimnya.

Sebagai anak negeri, Wae mengaku prihatin atas pembangunan di ohoinya yang menurut penglihatannya dalam kondisi amburadul.

Untuk itu, dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dapat melihat permasalahan ini dan menyelesaikannya.

"Di sini saya mau tanya kira-kira apa kerja dari pejabat dan staf ohoi selama ini? Saya berharap Pemda Maluku Tenggara melalui dinas terkait mau turun ke Ohoi Ohoilim dan menelusuri pembangunan di sana. Saya dan keluarga di tanah rantau merasa itu sudah tidak beres dan tidak  masuk akal sehat manusia, " kesalnya.

Selain Posko Covid-19, Wae juga menyoroti gedung PAUD yang tidak terurus hingga kini.

“Makanya saya memposting tempat itu di media sosial,” tegasnya beralasan.

Wae mengakui jika dirinya sempat menghubungi pejabat ohoi guna mendapat penjelasan tetapi direspon dengan jawaban singkat dan tidak jelas.

"Pejabat memberikan penjelasan yang tidak jelas kepada saya. Beliau jelaskan Rp 50 juta telah digunakan bagi kepentingan pengadaan beras untuk semua orang di Ohoilim dan pengadaan hal-hal terkait Covid-19. Jadi posko Covid tidak diprioritaskan, itu penjelasan beliau dichatingan WhatsApp," bebernya.

Ini tangkapan layar pernyataan singkat Pejabat Ohoilim Max Yanyaan melalui aplikasi WhatsApp menjawab pertanyaan Marno Wae, yang diterima media ini, Minggu (9/1/2022).

"Saya perlu kasih pencerahan tentang dana covid, 50 juta, ada 7 bso di Ohoilim dan telah dibuat pengadaan beras untuk semua orang yang hidup di ohoi. Nanti cek saja berapa banyak itu dan pengadaan hal-hal terkait Covid. Jadi kita tidak prioritas posko pada awal. Jadi nanti cek saja. Kalau saya jelaskan di medsos, ini bukan tempat, apalagi untuk orang-orang intelek," demikian isi pernyataannya.

Wae  sangat berharap agar Pemkab Malra dapat mendengar keluhan anak negeri Ohoilim.

“Dan melakukan pengecekan pelaksanaan pembangunan di sana seperti posko Covid-19 dan pembangunan gedung PAUD yang terkendala hingga saat ini,” pungkasnya.

(dp-52)

Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi