Deputi Bidang Koordinasi Sumberdaya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi, Safri Burhanudin |
"Data masih kurang sehingga perlu dilengkapi seperti
data kedalaman laut, kondisi arus laut, serta keadaaan masyaraka," ungkap Deputi
Bidang Koordinasi Sumberdaya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi, Safri
Burhanudin kepada awak media di kantor Gubernur
Maluku, Rabu (18/11/2020).
Kedatangan Safri Burhanudin beserta tim guna melihat sejauh
mana prospek pembangunan sarana dan prasarana pendukung LIN di Ambon.
Diakuinya, sejak kedatangan pertama kali beserta tim dari
Kemenko Marves guna melihat 3 lokasi tersebut dan pihak Kementerian sudah menyetujui yaitu Tulehu, Liang dan Waai.
Untuk itu, terkait penentuan lokasi mana yang akan dipakai masih
harus dilakukan kajian akademisnya.
"Penentuan lokasi harus ada kajian akademisnya. Jadi nanti
ada tim pakar yang menilai bukan saya. Karena ada pertimbangn teknis dan non
teknis, semua ada pertimbangannya," jelasnya.
Dijelaskan Safri, Pemerintah daerah perlu melakukan
komunikasi yang lebih dengan masyarakat agar ketika proses pembangunan infrastruktur
penunjang LIN ini dapat berjalan dengan baik.
Sebagaiman diketahui, dalam rapat kerja Komisi IV DPR - RI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, pada 15 September 2020 lalu, menghasilkan pagu alokasi anggaran untuk KKP sebesar Rp 3,4 Triliun
Dari nilai itu, Rp 3,2 Triliun digunakan untuk LIN serta
sisanya untuk sarana dan prasarana program desa bahari di Provinsi Maluku dan
Maluku Utara
(dp-19)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar