News Ticker

Bantah Informasi Hoax Corona, Satgas Minta Masyarakat Tak Panik

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yang sekaligus juga Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malra, dr. Ketty Notanubun, meminta warga tidak panik dengan sejumlah informasi-informasi sepihak yang beredar terkait dengan gejala-gejala Covid-19.
Share it:
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malra, dr. Ketty Notanubun
Langgur, Dharapos.com – Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malra, dr. Ketty Notanubun, meminta warga tidak panik dengan sejumlah informasi-informasi sepihak yang beredar terkait dengan gejala-gejala Covid-19.

Hal tersebut perlu disampaikan menyusul kejadian pada hari Minggu (22/3/2020), dimana masyarakat dihebohkan dengan adanya informasi tentang satu warga di daerah ini terinfeksi Corona Virus (Covid-19).

“Memang benar kemarin kami mendapat informasi bahwa ada seorang perempuan yang dicurigai warga karena yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri,” ujarnya di Langgur, Senin (23/3/2020).

Selain itu, yang bersangkutan juga menolak ketika diminta untuk memeriksakan dirinya ke rumah sakit.

“Yang bersangkutan menolak untuk diperiksa, sehingga kami melaporkan kepada pak Bupati. Selanjutnya kami melaksanakan rapat bersama Dandim dan Kapolres dan telah mengambil langkah-langkah. Setelah itu yang bersangkutan menuruti untuk dievakuasi di RSUD Karel Satsuitubun,” terang Ketty.

Setibanya di RSUD, pihaknya langsung melakukan tindakan pemeriksaan kepada pasien, baik itu pemeriksaan laboratorium maupun rontgen.

“Setelah diperiksa (baik darah dan radiologi), sekitar jam 01.43 WIT saya mendapat konfirmasi dari pihak rumah sakit hasilnya negatif,” tuturnya.

Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Malra ini, yang bersangkutan memang domisilinya (tempat tinggal) disini, dan baru kembali dari luar negeri, tepatnya dari Abu Dhabi (Uni Emirat Arab).

“Pasien ini tinggalnya disini, karena ada kepentingan urusan, dia mengunjungi keluarga di Abu Dhabi (Uni Emirat Arab). Tetapi setelah datang dari Abu Dhabi, yang bersangkutan sempat dikarantina di Jakarta selama 14 hari,” tandasnya.

Yang bersangkutan kini telah dipulangkan ke rumahnya, dan akan terus dipantau oleh petugas kesehatan dan juga telah diberikan obat-obatan untuk perawatan di rumah.

Untuk itu, dr. Ketty meminta warga agar tidak panik yang berlebihan, ketika mendengar informasi-informasi yang beredar terkait dengan gejala-gejala (kondisi) seseorang.

“Masyarakat jangan terlalu panik dengan informasi-informasi yang beredar sebelum dipastikan kebenarannya. Justru sekarang kita harus panik untuk menjaga dan mencegah penularannya, jangan warga sibuk untuk mau pergi lacak sana lacak sini. Tugas utama warga yaitu mengikuti himbauan Pemerintah yakni hindari kerumunan, jaga jarak (social distance), jaga kebersihan diri, lingkungan dan keluarga, tetap tinggal di rumah saja, itu yang penting,” katanya.

dr. Ketty menyesalkan sikap masyarakat yang hanya menerima informasi kemudian panik tanpa menunggu pernyataan dari Tim Gugus Tugas apakah sudah ada kasus atau belum?

“Jadi, masyarakat tidak perlu mencari tahu ada kasus atau belum. Yang lebih penting adalah masyarakat melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Kami akan terus memberikan informasi yang benar,” tegasnya.

Ia meminta warga agar dapat memahami tentang proses (prosedur) dalam penangan Covid-19.

“Penanganan kasus Covid-19, ada beberapa tahapan yang harus diketahui warga. Pertama itu kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Pada tahapan ini, tim medis akan terus melakukan pemeriksaan. Jika kondisi yang bersangkutan gejalanya tambah berat, baru kita masukan dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” rincinya.

Pasien dalam status PDP, akan dilakukan pemeriksaan yang lebih tinggi yakni dengan melakukan pemeriksaan spesimen. Untuk Maluku, Spesimen akan dikirim ke Surabaya atau Jakarta untuk selanjutnya dilkukan uji Laboratorium.

“Hasil dari pemeriksaan tersebut merupakan hasil terkonfirmasi, dimana pasien belum bisa dinyatakan positif terinfeksi Covid 19. Hasil positif atau tidaknya dapat dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan berulang kali (2 kali berturut-turut),” jelasnya.

Untuk itu, dr. Ketty menghimbau masyarakat agar tidak serta merta mengklaim seseorang dengan riwayat dari luar daerah atau negeri sebagai penderita Covid-19.

“Bagi warga agar bisa memahami langkah-langkah (tahapan) dalam penanganan Covid-19. Jika ada informasi adanya orang yang dicurigai di sekitar, tolong langsung mengkonfirmasi ke tim satgas terdekat agar tidak membuat cemas dan panik masyarakat,” pungkasnya.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Malra terus melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan semua Puskesmas yang ada dan juga rumah sakit yang ada di Malra serta Kota Tual

Untuk diketahui, daerah Malra (sesuai laporan dari tadi malam hingga hari ini), dan setelah dilakukan pengecekan termasuk didalamnya pemeriksaan, didapatkan 1 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

(dp-49)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi