News Ticker

Bupati Akui Penanganan Sampah di Malra Masih Jauh dari Standar

Bupati M. Thaher Hanubun mengakui masalah penanganan persampahan di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) masih jauh dari standar pelayanan minimum.
Share it:
Momen peringatan HPSN yang digelar DLH bertempat di aula lantai III Kantor Bupati Malra baru, Jumat (21/2/2020)
Langgur, Dharapos.com – Bupati M. Thaher Hanubun mengakui masalah penanganan persampahan di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) masih jauh dari standar pelayanan minimum.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat yang berlangsung di aula lantai III Kantor Bupati Malra baru, Jumat (21/2/2020).

“Jadi, cakupan pelayanannya baru mencapai 25 persen atau hanya sebatas jalan-jalan utama di Kota Langgur, belum secara keseluruhan,” akuinya saat menyampaikan sambutan.

Pasalnya, standar pelayanan minimum persampahan harus melayani kawasan pemukiman perkotaan, kawasan perdagangan dan jasa, perkantoran hingga wilayah pedesaan.                     

Disamping itu, masalah sampah merupakan persoalan serius dan multidimensi sehingga diperlukan resonansi kepedulian secara terus-menerus.                     

Saat ini, lanjut Bupati, isu sampah telah menjadi permasalahan dunia dan nasional serta menjadi perhatian Pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata.

“Dan pariwisata adalah salah satu sektor unggulan Maluku Tenggara. Karena itu, saya harapkan di hari peduli sampah ini  dapat menjadi momen bagi kita untuk meningkatkan pengelolaan serta penanganan persampahan di daerah ini yang hendaknya dapat juga melibatkan berbagai elemen lainnya,” harapnya.

Bupati juga menekankan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Malra selain melaksanakan tugas besar untuk merubah wajah Kota Langgur dan Elat, juga dapat menjadikan kedua wilayah itu sebagai kawasan yang aman dan nyaman untuk dihuni.

“Sehingga Pemerintah daerah, masyarakat, kalangan pendidikan serta dunia usaha harus mampu bekerja sama dan bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan persampahan,” dorongnya.

Bupati menambahkan, kota kecil yang memiliki identitas yang membedakannya dengan kota-kota lainnya, akan selalu dikenang dan menimbulkan "Sense of Belonging" bagi warganya maupun para wisatawan.             

“Saya pun berharap pada Dinas Lingkungan Hidup yang bersinergi dengan SKPD lainnya, elemen masyarakat serta dunia pendidikan dan usaha agar di tahun depan kiranya kita dapat merebut piala Kencana Adipura untuk kategori kota kecil,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Malra Anna Yunus, ST, MM, M.Si melaporkan bahwa kegiatan HPSN tahun ini dilaksanakan serentak secara nasional pada seluruh provinsi, kabupaten kota di Indonesia dengan acara puncak dipusatkan di Labuan Bajo.

Di Kabupaten Malra sendiri pada momen peringatannya, menghadirkan sejumlah narasumber.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah upaya provokasi Pemerintah daerah kepada berbagai elemen masyarakat, dunia usaha, dan dunia pendidikan dalam meningkatkan dampak positif bagi lingkungan hidup,” pungkasnya.           

Direncanakan pula, akan ada kegiatan-kegiatan lainnya yang khusus berkaitan dengan lingkungan hidup dengan tujuan untuk kesejateraan dan pemberdayaan masyarakat.

Hadir pada kegiatan ini, pimpinan OPD, perwakilan guru dan murid dari sekolah-sekolah se - Kabupaten Malra, dan perwakilan murid Smu, dan para tamu undangan lainnya.

(dp-52)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi