News Ticker

Pejabat Bersama Warga Ohoi Isso Giat Bangun Perpustakaan

Perangkat dan warga Ohoi (Desa) Iso, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mulai berbenah dalam penataan, pembangunan dan pemberdayaan pasca gejolak Pejabat Kepala Ohoi pada beberapa bulan lalu.
Share it:
Progres pembangunan perpustakaan Ohoi Isso, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara
Langgur, Dharapos.com – Perangkat dan warga Ohoi (Desa) Isso, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mulai berbenah dalam penataan, pembangunan dan pemberdayaan pasca gejolak Pejabat Kepala Ohoi pada beberapa bulan lalu.

Dibawah kepemimpinan Irenius Tharob yang terhitung mulai menjabat sejak 1 Agustus 2019, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Ohoi Isso secara perlahan mulai dilakukan pembenahan.

Selain penataan perangkatnya, pekerjaan fisik sarana dan pemberdayaan masyarakat mulai dikerjakan.

Salah satunya, pembangunan satu Perpustakaan Ohoi yang bersumber dari Dana Desa (Tahap III).

Kepada media ini di Langgur, Jumat (24/1/2020), Tharob mengungkapkan, Dana Desa Tahun 2019 untuk Tahap III sebesar Rp396.900.060,-

“Realisasi Dana Desa tahap III tahun 2019 ada dua pos yang saya laksanakan, yakni pekerjaan (fisik) satu perpustakaan dan pembayaran honor pejabat, perangkat ohoi dan kelembagaan,” rincinya.

Alokasi anggaran untuk pembangunan perpustakaan sendiri sebesar Rp214.800.000,- sedangkan untuk pembayaran honor perangkat ohoi dan kelembagaan sebesar Rp182.100.060,-

“Pembayaran upah honor pejabat, perangkat ohoi dan kelembagaan untuk empat bulan,” kembali rincinya.

Terkait perpusatakaan ohoi, mulai dikerjakan sejak Desember  2019, oleh masyarakat ohoi sendiri atau swakelola.

Tharob menambahkan, untuk pengecoran tiang sudah selesai, begitu pula pemasangan batu sudah mencapai 80 persen. Sementara kusen semua sudah terpasang.

“Kami sebenarnya menginginkan agar pekerjaan ini cepat selesai, hanya saja jumlah tenaga kerjanya sedikit dibandingkan dengan ohoi lain," akuinya.

Selain itu, ditambah pula dengan kondisi Isso pada tahun kemarin terjadi gejolak soal pejabat kepala ohoi dan kemudian sangat berdampak pada pekerjaan ini.

"Sehingga sebagian orang tidak terlibat dalam pembangunan ini,” tandasnya.

Namun, pasca gejolak tersebut dan seiring berjalannya waktu, kini seluruh perangkat yang didukung masyarakat ohoi secara bersama-sama mulai giat untuk menata dan membangun wilayahnya agar terus berkembang dari waktu ke waktu.

“Kritikan dan saran dari masyarakat merupakan bagian dari fungsi kontrol mereka, dan yang paling penting bahwa saya jadi pejabat ini untuk semua warga ohoi dan bukan pejabat untuk keluarga atau kelompok tertentu,” pungkasnya.

(dp-49)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi