News Ticker

Atasi Masalah Kelistrikan, Pemda Malra Gandeng Investor Prancis

Masalah kelistrikan (pelayanan) tidak pernah habis-habisnya melanda warga masyarakat di Maluku Tenggara (Malra) khususnya di pulau-pulau kecil.
Share it:
Foto bersama seusai  penandatanganan MoU antara Pemda Malra dan Insvestir asal Prancis. Rabu (13/11/2019)
Langgur, Dharapos.com – Masalah kelistrikan (pelayanan) tidak pernah habis-habisnya melanda warga masyarakat di Maluku Tenggara (Malra) khususnya di pulau-pulau kecil.

Pasalnya, cakupan pelayanan listrik di Malra baru mencapai 60 persen hingga 2018. 

Kondisi yang sangat memprihatinkan terjadi di pulau Kei Besar. Pasalnya, hingga berita ini dipublikasikan pelayanan listrik masih terbatas di wilayah perkotaan Elat dan sekitarnya.

Mengatasi persoalan itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Malra bergerak cepat mencari solusi terbaik yang menguntungkan masyarakat dan daerah.

Salah satu solusi yang diambil adalah penandatanganan Memory of Understanding (MoU) Pengembangan Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dengan  Konsep Minigrids, antara dengan PT. Indonesia Power Electric de France di Langgur, Rabu (13/11/2019).

“Salah satu permasalahan utama pelayanan masyarakat di Maluku Tenggara adalah berkaitan dengan listrik. Dimana tercatat hingga 2018, cakupan pelayanan listrik baru mencapai 60 persen,” ujar Wakil Bupati Malra, Petrus Beruatwarin usai penandatangan MoU.

Menurut Wabub Beruatwarin, rendahnya pelayanan listrik tersebut diatas, disebabkan masih sangat rendahnya kapasitas pembangkit listrik, disamping masih terbatasnya kondisi infrastruktur jaringan jalan dan konektivitas.

Penyediaan sumber daya alternatif EBT ini adalah salah satu langkah strategis guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Penerapan tenologi berbasis Minigrids adalah bentuk dari pemanfaatan kemajuan iptek untuk meningkatkan pelayanan

“Jadi, Minigrids ini adalah pengembangan proyek untuk kelistrikan di pulau-pulau kecil di Indonesia,” imbuhnya.

Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan yang sangat baik dan menyentuh kebutuhan pokok masyarakat Malra.

Dalam hal persiapan, Pemda Malra harus mampu menjamin bahwa bantuan ini tepat sasaran, sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Untuk itu, tantangan yang perlu disadari dan antipasi bersama adalah hal-hal yang berkaitan dengan proses persiapan pemasangan, pembangunan hingga pada pemanfaatannya.

Wabup Beruatwarin mengingatkan, dalam hal pembangunan, masyarakat harus benar-benar memahami arti penting pelaksanaan EBT ini yaitu peningkatan pelayanan listrik bagi masyarakat, terutama mereka yang belum terlayani listrik oleh  PLN.

“Banyak terjadi masalah dalam pemanfaatan bantuan yaitu masyarakat kurang paham dan terkadang apatis terhadap bantuan yang diberikan oleh Pemerintah, sehingga pemanfaatannya kadang kurang bertanggung jawab,” tandasnya.

Wabup berharap, kesepakatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sampai pada tahapan realisasi, dan pada akhirnya mampu memberi dampak bagi masyarakat Malra.

(dp-49)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi