News Ticker

Masalah Stunting Jadi PR Dinkes Malra

Stunting adalah kondisi ketika anak lebih pendek dibandingkan anak-anak lain yang seusianya, atau dengan kata lain, tinggi badan anak berada di bawah standar.
Share it:
Kepala Dinkes Malra, dr. Kety Notanubun, M.Kes
Langgur, Dharapos.com – Stunting adalah kondisi ketika anak lebih pendek dibandingkan anak-anak lain yang seusianya, atau dengan kata lain, tinggi badan anak berada di bawah standar.

Di Indonesia, stunting kini menjadi sebuah masalah di seluruh pelosok daerah tanpa terkecuali termasuk di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yang mendapat perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

“Stunting hingga kini masih menjadi masalah di daerah ini hingga mencapai angka 30 persen, sementara target untuk nasional di 2024 mendatang harus 19 persen. Ini adalah pekerjaan utama Dinas Kesehatan Maluku Tenggara,” kata Kepala Dinkes Malra, dr. Kety Notanubun, M.Kes di Langgur, Selasa (13/11/2019).

Ia mengakui, dalam menghadapi masalah tersebut pihaknya terus-menerus meningkatkan kinerja berkualitas terkait penanganan masalah stunting.

Sejumlah program (aplikasi) baik online maupun offline terus-menerus dilaksanakan dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat, lebih khusus kesehatan anak-anak dan balita di tempat-tempat pelayanan kesehatan.

Salah satunya adalah aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM).

Puskesmas Watsin (Kei Besar) adalah salah satu fasilitas kesehatan yang mendapatkan penginputan aplikasi e-PPBGM untuk memonitoring atau memantau tingkat stunting di wilayah itu.

“Dulunya kalau kita ada di Posyandu, anak-anak balita itu cuma diukur berat badan dan umur, tapi sekarang tidak lagi, karena selain berat badan juga diukur panjang badannya,” ujarnya.

Dijelaskan Kadis, atas tiga indikator yang bisa dikategorikan anak itu masuk dalam stunting atau tidak.

Dimana melalui aplikasi e-PPBGM, pihaknya dapat melakukan pencatatan dan pelaporan gizi khusunya balita secara online.

“Lewat e-PPBGM ini kita melaporkan secara nasional, dan ini baru saja ada. Kita di Maluku Tenggara pada 2020 nanti kita merupakan lokasi fokus Prioritas Stunting dari 154 kabupaten/kota di Inonesia,” ungkapnya.

Kadis menegaskan, stunting ini adalah masalah yang harus diselesaikan di tingkat nasional maupun di daerah, tidak terkecuali di Malra.

“Kami juga banyak kelemahan dan kekurangan, dan apa yang ada pada kami akan kami maksimalkan untuk Maluku Tenggara dalam membangun SDM yang sehat untuk Indonesia unggul,” pungkasnya.

(dp-49)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi