News Ticker

Honor 5 Bulan Tak Dibayar, Bendahara Dispar Malra Terancam Dipolisikan

Bendahara Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara yang selama ditugaskan untuk membayar raja-raja wilayah tersebut terancam dilaporkan ke pihak Kepolisian.
Share it:
Hi. Mohammad Hanubun
Langgur, Dharapos.com
Bendahara Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara yang selama ini ditugaskan untuk membayar honor raja-raja di wilayah tersebut terancam dilaporkan ke pihak Kepolisian.

Pasalnya, honor sebesar 1,5 juta rupiah yang selama ini rutin diterima para raja dari Pemerintah Daerah Malra ternyata belum dibayarkan selama 5 bulan oleh sang juru bayar tersebut.

Kepada Dhara Pos, Rabu (13/5), Raja Raat Famur Danar, Hi. Mohammad Hanubun mengaku dirinya sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan Bendahara Dispar Malra.

“Sudah lima bulan kami belum terima apa yang menjadi hak kami,” sesalnya.

Karena itu, Selasa (12/5) Hanubun bersama ketua Dewan Adat Maluku Tenggara telah menemui Bupati Malra Ir. Andre Rentanubun guna mempertanyakan tentang honor para raja-raja karena sudah lima bulan ini belum dibayarkan.

“Jawaban yang kami terima dari Bapak Bupati bahwa disposisi pembayaran sudah diserahkan kepada Bendahara Dinas Pariwisata Malra,” ungkapnya.

Namun, setelah Hanubun dan ketua Dewan Adat mendatangi Bendahara di ruang kerjanya, ternyata yang bersangkutan sengaja menghindar.

Dirinya menduga seluruh honor yang menjadi hak Dewan Adat Malra selama 5 bulan telah di tilep sang juru bayar.

“Sudah lima bulan ini kami belum terima satu sen pun apa yang menjadi hak kami,” kesalnya.

Atas fakta ini, Hanubun kembali mendesak Bupati Malra untuk bertindak tegas terhadap bawahannya yang jelas-jelas tidak melaksanakan apa yang telah diinstruksikan Bupati dan segera mencopotnya dari jabatan tersebut karena akan merusak nama dan citra Pemerintah Daerah dan juga Dinas Pariwisata Kabupaten Malra.

“Nah.... ini yang patut dipertanyakan ada apa dibalik semua ini,” herannya.

Ditegaskan Hanubun, bahwa Bendahara yang berkinerja seperti ini sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan.

“Makanya kami minta Bupati, Wakil Bupati juga Sekda tidak menutup mata atas fakta ini sebab orang seperti ini sudah tidak pantas untuk dipertahankan lagi karena hanya akan merusak citra dan nama baik Pemerintah daerah dan juga Dinas Pariwisata,” tegas dia.

Bahkan kekesalannya kepada sang Bendahara semakin memuncak, kepada Dhara Pos dia pun membeberkan kebiasaan buruk sang juru bayar di Dispar Malra tersebut yang sering didapatinya bermain judi. 

“Saya sering melihat dia dengan masih pakai baju dinas lalu duduk bermain judi di samping kantor Dinas Pariwisata. Ini kan sebuah keajaiban,” kecamnya.

Karena itu, Hanubun mengancam akan melaporkan Bendahara tersebut ke Kepolisian Resort Malra, karena Bupati telah memerintahkan untuk membayar honor yang menjadi hak Dewan Adat tapi yang bersangkutan terus menghindar.

“Masa Bupati sudah perintahkan bayar tapi Bendahara tidak bayar, sampai lima bulan pula. Berarti kan dia sudah makan semuanya. Makanya saya akan lapor ke Polisi,” cetusnya.

Sementara itu, Bendahara Dispar Malra yang hendak dikonfirmasi media ini hingga berita ini dimuat, belum berhasil ditemui. 

(dp-20)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi