 |
| Lukas Enembe, S.IP MH |
"Semua daerah di Papua hampir miliki permasalahan yang sama. Untuk itu, saat ini dana Otsus lebih besar kami arahkan ke daerah-daerah," kata dia kepada wartawan, di Jayapura, Papua, Minggu (1/3).
Menanggapi itu, Gubernur meminta para bupati dan Walikota untuk bekerja sungguh-sungguh dengan adanya dana 80 persen itu, meskipun dana tersebut termasuk kecil, dimana rata-rata mendapat Rp 100 miliar.
"100 miliar setiap kampung tidak cukup untuk menjawab persoalan di kabupaten/kota, karena persoalan Papua sangat kompleks dan tidak sesederhana yang kita bayangkan. Saya pikir, teman-teman Bupati harus fokus kerja, mana yang penting bagi masyarakat, itu diarahkan kepada masyarakat. Panduannya sudah ada, juknis sudah ada," ucapnya.
Gubernur katakan, dalam menjawab permasalahan di kabupaten/kota pemerintah provinsi hanya membuat regulasi sebagai pedoman. Dengan demikian jangkauan atau jarak antar kampung dapat cukup jauh, sehingga masalah dapat teratasi karena banyak disana.
"Jangankan bicara masalah listrik, jalan saja belum ada," katanya.
Sebelumnya, salah seorang warga Kampung Senayu, Jeremias Kaize lewat dialog bersama Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan Pustu di daerahnya melayani pasien dengan menggunakan lampu pelita. Karena sampai sekarang, belum ada listrik yang terpasang, dan hal ini sudah dialami bertahun-tahun.
"Jika pasien yang diantar malam hari karena sakit, maka petugas medis terpaksa melayani menggunakan lampu pelita. Karena belum ada jaringan listrik yang terpasang," ungkapnya,belum lama ini.
Meskipun hal itu terjadi, dirinya sangat berterima kasih kepada bidan yang bertugas di kampung itu betah tinggal dan melayani masyarakat dengan baik.
"Ya, kami juga berterimakasih kepada bidan yang bertugas di kampung itu, karena tetap betah tinggal dan melayani masyarakat dengan baik," cetusnya.
(Piet)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar