News Ticker

Diduga Kuat, Hendra Tio Jadi ATM Berjalan Puttileihalat Sejak 2013

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seram Bagian Barat Paulus Samuel (Remon) Puttileihalat diduga kuat telah menerima suap dari para kontraktor dengan menjanjikan untuk mengerjakan sejumlah proyek.
Share it:
Ilustrasi Tender Proyek 
Ambon,
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seram Bagian Barat Paulus Samuel (Remon) Puttileihalat diduga kuat telah menerima suap dari para kontraktor dengan menjanjikan untuk mengerjakan sejumlah proyek.

Hal tersebut dibeberkan Theis alias Toton yang juga merupakan orang suruhan Direktur CV. Cester, Hendra Thio, salah satu pengusaha setempat kepada Dharapos.com di Ambon, baru-baru ini.

Toton membeberkan, dirinya saat itu ditugaskan membawa sejumlah uang oleh pimpinannya kepada Remon Puttileihalat dengan dalil akan dijanjikan proyek.

Diakuinya, modus ini sebenarnya telah lama dimainkan orang nomor satu di Dinas Pekerjaan Umum SBB itu namun Kejaksaan Negeri Piru tidak punya nyali untuk membongkar kasus penyuapan tersebut.

Ketika ditanya dari mana uang yang serahkan kepada Remon Puttileihalat, Toton mengaku dirinya terlebih dahulu mencairkan uang tersebut di Bank BPDM Cabang Piru.  Kemudian pada malamnya, bersama Hendra Tio, keduanya mengantarkan uang tersebut ke Waipirit dan diserahkan langsung kepada Remon yang telah menunggu di ruang karaoke CafĂ© Bambu Kuning yang berlokasi di depan SPBU Waipirit.

“Uang tersebut akan diberikan kepada anggota DPRD dalam hal ini Ketua, dan beberapa anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat karena Dewan Banggar sementara melakukan pembahasan anggaran tahun 2014 termasuk mengamankan proyek di Dinas PU SBB,” ungkapnya menirukan ucapan Remon saat itu.

Perlu diketahui, sepak terjang para mafia proyek di Dinas Pekerjaan Umum SBB disinyalir telah berlangsung sejak lama. Di bawah kepemimpinan orang nomor satu di dinas tersebut, para agen proyek ini bebas melakukan manuver kepada para kontraktor dengan menjanjikan sejumlah proyek di dinas tersebut.

Hal ini dilakukan demi mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya bagi kepentingan sang Kadis dan kroni-kroninya.

Yang mengherankan, pihak aparat Kejaksaan Negeri Piru terkesan tutup mata atas fakta ini sementara saksi dan bukti-bukti yang menunjukkan adanya sindikat para penjahat berdasi yang mengatasnamakan Dinas sudah lebih dari cukup.

Informasi yang dihimpun Dharapos.com, dari sejumlah sumber yang mengaku selama ini Hendra Tio telah dijadikan ATM berjalan oleh Remon Puttileihalat, sejak tahun 2013 lalu sehingga ada beberapa paket proyek yang ditenderkan pada tahun itu, diarahkan untuk dikerjakan sang kontraktor.

Paket proyek tersebut diantaranya pada Dinas Pertanian dan Peternakan SBB juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan SBB.

“Bahkan, Remon telah mengintervensi Dinas lain dengan tujuan mengamankan beberapa paket proyek untuk CV. Cester.  Begitupun, di tahun 2014, hal yang sama juga dilakukan yang bersangkutan kepada Hendra Tio dengan menerima sejumlah uang untuk kepentingan pribadinya,” tutupnya. (dp-25)
Share it:

Hukum dan Kriminal

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi