News Ticker

Terancam Krisis Listrik, PLN Saumlaki Paksakan Mesin Layani Pelanggan

Masyarakat kota Saumlaki dan sekitarnya akhir-akhir ini banyak mengeluh soal pemadaman lampu listrik yang dilakukan secara bergilir maupun secara tiba-tiba oleh pihak PLN rayon Saumlaki.
Share it:
Ade Mantiri
Saumlaki, Dharapos.com
Masyarakat kota Saumlaki dan sekitarnya akhir-akhir ini banyak mengeluh soal pemadaman lampu listrik yang dilakukan secara bergilir maupun secara tiba-tiba oleh pihak PLN rayon Saumlaki.

Kekecewaan masyarakat ini semakin memuncak oleh karena pemadaman lampu listrik, tidak lagi sama seperti pemadaman listrik di waktu-waktu lalu.

Dimana sebelum pemadaman itu dilakukan, pihak PLN telah terlebih dahulu menginformasikan kepada masyarakat pelanggan melalui sejumlah radio lokal maupun pemberitahuan tertulis yang dibacakan oleh pihak Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten Maluku Tenggara Barat mengelilingi kota Saumlaki.

Terhadap keluhan ini, Manager PT. PLN Rayon Saumlaki, Ade Mantiri saat ditemui Dhara Pos di ruang kerjanya, menyatakan permohonan maafnya kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang dirasakan warga teristimewa para pelanggan PLN.

Dirinya yang baru melakukan serah terima dengan Manager PT. PLN yang lama yakni Hendrik de Queljhoe ini mengakui keterbatasan daya listrik yang saat ini sementara dialami oleh PT. PLN Rayon Saumlaki oleh karena sejumlah mesin pembangkit listrik yang sebelumnya melayani masyarakat, telah rusak berat dan tidak dapat difungsikan lagi.

Realitas yang terjadi saat ini adalah 3 unit mesin pembangkit yang berkapasitas masing-masing: 400 Kw, 50 Kw, dan 650 KW atau dengan total 1,5 MW, saat ini sama sekali tidak bisa difungsikan, sedangkan 2 unit mesin yang tersisa dengan kapasitas masing-masing: 1,2 Mw dan 802 Kw akhirnya dipaksakan beroperasi untuk melayani seluruh pelanggan PLN.

“Kami dari PLN menyampaikan permohonan maaf karena pelayanan kami akhir-akhir ini tidak maksimal. Saat ini salah satu kendala yang kami hadapi adalah krisis daya karena gangguan mesin dan gangguan mesin tersebut bisa berimbas pada gangguan mesin lainnya karena penggunaannya terkesan dipaksakan. Bapak bisa lihat adanya kepulan asap yang cukup tebal saat melewati PLTD kami, nah itu pertanda bahwa memang operasional mesin ini sudah kita paksakan.” ulasnya.   

Selain memaksimalkan 2 unit mesin pembangkit tersebu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan atasanya untuk adanya penambahan 1 unit mesin pembangkit dengan kapasitas daya yang cukup guna membantu melayani masyarakat pelanggan. Mesin tersebut saat ini masih berada di Surabaya dan sementara diupayakan untuk dikirim melalalui angkutan laut.

“Saya tidak berjanji waktu kapan kondisi listrik kita akan menjadi normal kembali, hanya saja untuk ketahuan masyarakat bahwa mesinnya sudah adan dan siap dimuat. Saat ini kita masih sementara berkoordinasi dengan pihak kapal dan jika mesinya sudah dibawah ke Saumlaki maka langsung kita operasikan,” ungkapnya.

Hingga berita ini naik cetak, terpantau sudah ada perubahan yang signifikan. Pihak PLN rupanya bekerja secara maksimal sehingga sudah tidak terjadi lagi pemadaman secara bergilir.
 
(mon)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi