Bupati Malra M. Thaher Hanubun saat meresmikan gedung pengeringan rumput laut di Desa Arso, Rabu (24/11/2021)
Langgur,
Dharapos.com - Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun meresmikan gedung pengeringan rumput laut di Desa Arso, Rabu (24/11/2021).
Peresmian
dilakukan Bupati bersama GM PT. PLN Persero Unit Induk Wilayah Maluku - Maluku
Utara yang ditandai dengan pengguntingan pita.
Bupati dalam
sambutannya menyampaikan terima kasih kepada PT PLN Persero Maluku dan Maluku
Utara.
"PLN
sudah berbuat banyak kepada Maluku Tenggara, saya sampaikan terima kasih banyak
atas perhatianya kepada Kabupaten Maluku Tenggara. Hari ini bapak hadir disini menjadi
sesuatu yang luar biasa buat saya untuk menyampaikan terima kasih," ucapya.
Bupati juga
memberitahukan bahwa Menko Marves dan Menteri Perikanan juga telah berkunjung
ke Màlra untuk melihat perkembangan di daerah ini.
Bupati juga tak
lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada perwakilan ITB yang hadir dan
membawakan teknologi baru pada Desa Arso.
"Terima
kasih banyak bagi anak-anak ITB dan lebih banyak lagi dan sering-seringlah
datang ke sini karena kami masih membutuhkan
lebih banyak teknologi yang lebih canggih lagi,” pintanya.
Bupati bahkan
siap menyurati untuk meminta lebih banyak lagi penelitian dilakukan di daerah
ini.
“Apabila berhasil
maka kemungkinan besar akan dibiayai oleh Pemerintah daerah atau ada kerjasama
dengan pihak bank seperti BNI, Bank Maluku atau lembaga perbankan lainnya untuk
beberapa tempat di Kei Kecil maupun Kei Besar,” janjinya.
Pemda dan
DPRD, tambah Bupati, telah bersepakat dan bekerjasama untuk fokus lebih banyak
kepada Pemberdayaan ekonomi masyarakat di 2022 mendatang.
Di momen
yang sama, Bupati berkesempatan memberikan cinderamata kepada GM PT. PLN Unit Induk wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Untuk
diketahui, pembangunan gedung pengering sumber pembiayaannya berasal dari PT.
PLN Unit Induk Pelayanan Maluku dan Maluku Utara dengan total Rp147 juta tahun
anggaran 2021 yang digunakan untuk non fisik dan pendampingan oleh Tim ITB.
Pengering
tersebut berbasis internet of Things yang artinya pengontrolan suhu dalam
ruangan pada bangunan tersebut menggunakan sistim aplikasi android.
Alat yang
digunakan tersebut juga terkoneksi dengan moromboi yang ada di laut yang warna
kuning sehingga bisa dikontrol suhu yang ada. Sehingga apabila terjadi
perubahan suhu yang ekstrim dapat memperingatkan masyarakat pembudidaya untuk
tidak melakukan penanaman.
Bangunan
tersebut juga mengunakan CCTV.
(dp-52)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar