Gubernur Maluku Murad Ismail (tengah) saat menyampaikan pernyataan |
Ambon, Dharapos.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku sebagai instansi yang mengkoordinasikan penanganan bencana, diminta untuk segera melakukan upaya percepatan penyelesaian pembangunan rumah warga, yang terkena dampak bencana gempa bumi 6,5 SR pada 2019 lalu.
Penegasan
tersebut disampaikan Gubernur Murad Ismail saat menghadiri Rapat Koordinasi
(Rakor) Pemantauan dan Evaluasi Terpadu Perbaikan Rumah Rusak Akibat Bencana
Gempa Bumi Tahun 2019 di Provinsi Maluku, Kamis (10/6/2021).
"Dalam
rapat ini, saya tegaskan segera dibuat target penyelesaian pembangunan rumah
warga yang rusak akibat dampak bencana gempa bumi 2019 lalu. Dan saya minta
progressnya segera dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),”
tegasnya.
Sebagai
kepala daerah, Gubernur mengaku, ikut bertanggung jawab atas pelaksanaan
rehabilitasi dan rekonstruksi pembangunan pasca bencana gempa bumi yang melanda
wilayah ini.
"Setelah
dana dikucurkan ke Maluku, saya di telepon sama Pak Doni Monardo (Kepala BNPB
RI-red). Beliau meminta agar pelaksanaannya benar-benar diawasi. Karena ini
uang negara, saya juga ingatkan agar dilaksanakan sesuai dengan apa yang mereka
(BNPB) minta,” kata Gubernur mengingatkan.
Untuk itu, dirinya
berharap, rakor ini merupakan suatu upaya rekonsiliasi dan perencanaan,
sehingga harus memberi dampak nyata yang dilakukan dengan terarah, cepat dan
secara langsung ditempati oleh masyarakat terdampak bencana.
Ia juga
meminta, fungsi kerja dan manajemen pengelolaan dana BPBD baik Provinsi, Kota
Ambon, Kabupaten Malteng dan SBB perlu dioptimalkan agar tepat sasaran.
“Oleh karena, itu dalam rapat ini, sebagai pimpinan daerah, saya mengajak para pihak yang hadir, agar menindaklanjuti semua arahan yang akan disampaikan oleh BNPB dengan percepatan yang terukur dan dengan akuntabilitas yang jelas," kata Gubernur.
Pada
kesempatan itu, mantan Dankor Brimob Polri itu juga merinci data kerusakan
rumah yang sudah di evaluasi Pemerintah Daerah. Dari hasil evaluasi tersebut,
terdapat 17.146 unit rumah yang mengalami kerusakan setelah gempa. Kerusakan
ini mencakup rusak berat, sedang dan ringan pada tiga wilayah terdampak yakni,
Kota Ambon, Kabupaten Malteng dan SBB.
Total rumah
yang mengalami kerusakan di Kabupaten Malteng berjumlah 14.366 unit. Dengan
rincian, rusak berat sebanyak 1.250 unit, sedang 2.206 unit dan ringan 10.910
unit.
Kabupaten
SBB, rumah yang mengalami kerusakan berjumlah 1.326 unit, dengan rincian, rumah
rusak berat sebanyak 263 unit, sedang 400 unit, ringan 662 unit. Sedangkan Kota
Ambon, rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 1.454, dengan rincian, rumah
rusak berat sebanyak 284 unit, sedang 343 unit dan ringan 827 unit.
Rapat
tersebut juga turut di hadiri Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi BNPB RI, Johny Sumbung dan staf ahli, Wakil Gubernur Maluku
Barnabas Orno, Sekda Maluku Kasrul Selang, Walikota Ambon Richard Louhenapessy,
Bupati Malteng Abua Tuasikal serta sejumlah pihak terkait.
(dp-19)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar