Ambon,
Dharapos.com - Pemerintah Provinsi Maluku bersama Tim Gubernur Percepatan
Pembangunan Pembangunan (TGPP) dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan
Daerah (FKLJKD) setempat akan menyalurkan ribuan paket sembako untuk membantu
masyarakat pra sejahtera di wilayah itu.
Bantuan
ini diinisiasi oleh TGPP dan FKLJKD yang menghimpun pihak perbankan, industri keuangan
non bank serta pasar modal di Maluku.
Rencana
penyaluran bantuan tersebut, telah dibahas dalam rapat koordinasi yang di
pimpin Sekretaris Daerah Kasrul Selang, di Lantai VII Kantor Gubernur Maluku,
Rabu (28/4/2021).
Dalam
rapat tersebut dijelaskan, total paket sembako yang akan disalurkan sebanyak
6.475 paket dengan maksud untuk meringankan beban masyarakat dalam bulan
Ramadhan.
Satu
paket sembako terdiri dari, 3 kg beras premium, 2 kg gula pasir, 1 liter minyak
goreng, 1 kg tepung terigu, susu kental manis dan 1 dos teh celup.
Kepala
Bagian Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Maluku, Setyo Haryono usai menghadiri
Rakor mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh TGPP Provinsi Maluku, dalam
rangka membantu meringankan beban masyarakat pra sejahtera di Bulan Suci
Ramadhan sebagai bentuk konsistensi Pemprov, pimpinan Perbankan, BUMN (Angkasa
Pura, Pelindo, PT Pegadaian Area Ambon, PT Telkom Maluku, PT Taspen, Perum
Bulog, dll) dan pelaku usaha lainnya.
“Jumlah
paket yang akan disalurkan sebanyak 6.475. Tapi tidak menutup kemungkinan
jumlah ini akan bertambah,” ungkap Setyo.
Terkait
penyaluran, kata Setyo, semuanya diserahkan ke Pemprov Maluku.
“Jadi
nanti Pemprov yang akan menyalurkan bantuan ini,”jelasnya.
Sementara
itu Sekda Maluku, Kasrul Selang menjelaskan, penyaluran bantuan di awali dari
Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), yang direncanakan pada 7 Mei 2021
mendatang.
“Untuk
awal penyaluran katong (kita) lebih dulu ke Seram Barat, karena daerah ini
termasuk kabupaten yang tingkat kemiskinannya tinggi,” jelasnya.
Sekda
berharap, bantuan yang akan disalurkan benar-benar tepat sasaran. Terkait hal itu,
pihaknya, akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk mensuplai data
masyarakat pra sejahtera.
“Di
data kemiskinan itu, kita kelompokkan berdasarkan desilnya. Desil satu sampai
desil berapa. Desil satu kita kategorikan yang paling miskin. Jadi, misalnya,
kalau desil satu tuntas, kita naik ke desil dua, sehingga yang kita harapkan
adalah yang memperoleh bantuan harus benar-benar tepat sasaran,” tandasnya.
(dp-19)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar