News Ticker

Bupati Hanubun Hadiri Peringatan HUT TNI ke 74 di Malra

Upacara peringatan HUT TNI ke-74 di kabupatenm Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual dipusatkan di halaman kantor Bupati Malra, Sabtu (5/10/2019).
Share it:
Bupati M. Thaher Hanubun foto bersama personel TNI seusai upacara peringatan HUT TNI ke 74, Sabtu (5/10/2019) 
Langgur, Dharapos.com - Upacara peringatan HUT TNI ke-74 di kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual dipusatkan di halaman kantor Bupati Malra, Sabtu (5/10/2019).

Pantauan media ini, dalam upacara tersebut, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut  (Danlanal) Tual, I Gusti Putu Wisnawa M.Tr Hania bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup), dengan komandan upacara Lettu Laut (k)  drg. Aco Karso dan perwira upacara, Kapten Laut (s) Untung Riyanto.

Bupati setempat, M. Thaher Hanubun turut hadir dalam upacara tersebut.

Selain itu, hadir pula Danlanud Dumatubun Langgur, Dandim 1503 Malra, Kapolres Malra, tokoh adat dan tokoh agama.

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, S.I.P dalam amanatnya yang disampaikan Danlanal menjelaskan bahwa konsep peperangan tidak hanya terbatas dalam suatu batas teritorial namun telah memasuki berbagai dimensi.

Menurut Panglima TNI, perang siber dan perang informasi, walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak  kehidupan masyarakat dan bernegara.

“Konsep ini pun mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu, karena peperangan tersebut terjadi di masa damai. Potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat, termasuk ancaman militer dan nir militer berubah, olehnya itu TNI harus siap menghadapinya,” akuinya.

Menghadapi kompleksitas ancaman tersebut, diperlukan postur TNI ideal yang dibangun sesuai kebijakan pertahanan negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara Kepulauan.

“Pembangunan postur TNI meliputi pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan TNI,“ rincinya.

Untuk itu, sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks. Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru, kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia juga membawa dampak disruptif diberbagai bidang.

Diungkapkan Panglima, dalam rangka pembangunan kekuatan TNI, telah dibentuk beberapa organisasi baru pada kurun waktu 2018 – 2019 yakni pembentukan devisi Infanteri-3/Kostrad, Koarmada III, Koopsau III dan Pasmar-3 Korps Marinir tanggal 11  Mei 2018 guna menghadapi trouble spot di wilayah Indonesia Timur.

Untuk pembentukan Satuan TNI Terintegrasi ( STT ) Natuna pada 18 Desember 2018 sebagai pangkalan bagi unsur-unsur TNI yang berioperasi di wilayah utara Indonesia, dan pembentukan Komando Operasi Khusus ( Koopssus ) TNI tanggal 30 juli 2019 untuk menyelenggarakan operasi khusus guna menyelamatkan kepentingan nasional didalam maupun diluar wilayah NKRI.

Selain itu dibentuk Komando gabungan pertahanan ( Kogabwilhan ) I, II dan III pada tanggal 27 september 2019 lalu

(dp-49)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi