News Ticker

Umat Diminta Teladani Pola Hidup Sang Budha

Umat Budha tentunya harus meneladani sosok sang pemimpinnya.
Share it:
Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Keuangan dan Perekonomian, Rony Tairas saat mewakili Gubernur Maluku pada perayaan Waisak 2019
Ambon, Dharapos.com - Umat Budha tentunya harus meneladani sosok sang pemimpinnya.

Sang Budha yang penuh welas asih dan solidaritas, rela meninggalkan kemewahan serta menolong orang-orang yang menderita.

Hal ini diungkapkan Gubernur Maluku, dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Keuangan dan Perekonomian, Rony Tairas pada perayaan hari Waisak tahun 2019 bertempat di gedung Budha Center, kawasan Gunung Nona, Kota AMinggu (19/5/2019) malam.

"Ini merupakan sebuah keteladanan sang Budha yang bersifat universal," akuinya.

Menurut Gubernur, hampir semua agama mengajarkan pentingnya bela rasa, kedermawanan dan saling peduli dengan mereka yang kecil dan lemah.

Nilai hidup sang Budha yang tetap relevan pada saat ini adalah mediasi.

Suatu sikap diri yang hening dan tenang, tidak gaduh dan reaktif.

"Kita butuh saat hening, teduh, suasana meditatif. Sebab dengan suasana tersebut kita dapat lebih jelas mendengar suara Tuhan, apa kehendak dan perintahnya bagi kita di dunia ini," sanbungnya.

Gubernur juga mnyampaikan terimakasih kepada umat Budha di daerah ini yang terus berkembang maju bersama umat beragama lainnya di Maluku.

"Yaitu dengan membangun relasi dan kerjasama, saling tolong- menolong demi kemajuan daerah ini," tukasnya.

Di tempat yang sama, Ketua perwalian umat Budha Indonesia(WALUBI) Provinsi Maluku, Wilhelmus Jahuwerissa mnyampaikan Waisak sebagai sebuah hari raya agama Budha diharapkan dapat memberikan contoh yang positif kepada setiap orang.

"Contoh positif yang diteladani adalah pengembangan cinta kasih kepada setiap mahluk hidup. Kebencian tidak akan selesai jika dibalas dengan cara yang sama. Tapi hanya dengan memaafkan dan cinta kasihlah maka kebencian akan lenyap," ungkapnya.

Tema perayaan Waisak 2563 BE  tahun 2019 "Pahami Hati, Tampaknya Kesejahteraan diri, Implementasikan Bodhisattavayana Dengan Berbagi dan Melayani".

Tema ini mengandung arti yang mendalam bagi kehidupan masyarakat yang majemuk saat ini.

Mengingat, dalam kondisi kemajemukan yang ada, terkadang rasa kebersamaan itu semakin jauh apalagi untuk berbagi dan melayani.

"Melalui Waisak 2563 tahun 2019 ini, prinsip berbagi dan melayani itu dapat kita kedepankan apalagi dalam situasi perpolitikan nasional yang agak memanas ini. Selamat Hari Raya Waisak 2563 tahun 2019, semoga makna dari hari trisuci Waisak ini dapat dijadikan bahan renungan kita semua," pungkasnya.

Dalam menyambut hari raya Waisak pada tahun ini, umat Budha di daerah ini telah melakukan berbagai kegiatan.

Diantaranya berbagi kasih dengan warga binaan LP Nania, membersihkan tempat ibadah serta sejumlah kegiatan lainnya.

(dp-19)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi