News Ticker

HPH di Pulau Seram, Gubernur Perintahkan Kadishut Bentuk Tim Kecil

Gubernur Maluku Said Assagaff memerintahkan Kepala Dinas Kehutanan Maluku, Sadlie Ie untuk segera membentuk tim kecil.
Share it:
Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff didampingi Kadis Kehutanan dan Plt. Kesbangpol saat berdialog dengan pendemo
Ambon, Dharapos.com - Gubernur Maluku Said Assagaff memerintahkan Kepala Dinas Kehutanan Maluku, Sadlie Ie untuk segera membentuk tim kecil.

Tim ini nantinya ditugaskan untuk melihat aktivitas perusahaan yang dilaporkan telah merusak hak-hak adat pada 3 kabupaten di Pulau Seram oleh dua kelompok masyarakat setempat.

Masyarakat Pulau Seram menolak kehadiran PT. Titian Hijrah dan PT. Tanjung Wahana Sejahtera yang kini tengah memproses izin pengelolaan HPH di pulau tersebut.

Kedua perusahaan tersebut telah menyerobot hutan dati milik beberapa negeri adat di Pulau Seram.

Instruksi tersebut disampaikan Gubernur setelah berdialog dan menerima pernyataan sikap dari masyarakat adat Noaulu yang dipimpin Sahune Matoke dan Tabaos Masyarakat Maluku yang diketuai Usman Rumainbugis, di ruang kerjanya, Rabu (7/11/2018).

"Saya akan menyurati Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup  untuk mencabut  izin perusahaan yang merusak kehidupan masyarakat adat di Pulau seram," janji Gubernur.

Ia juga menyesalkan aksi demo masyarakat adat yang berasal dari Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur yang berujung ricuh.

Menurutnya, tindakan seperti itu tidak boleh terjadi lagi karena tidak sesuai dengan demokrasi.

"Jangan lagi demo seperti itu, ada yang menunggangi dan itu pun diakui oleh pendemo," kecamnya.

Salah seorang pendemo yang turut diamankan aparat keamanan, Muhammad Sokan menuturkan sebelum aksi dilakukan, pihaknya telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada institusi kepolisian setempat.

Hal ini sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sokan pun mengakui kericuhan yang terjadi dengan aparat kepolisian dan Satpol PP Provinsi Maluku disusupi penyusup yang masuk dalam rombongannya.

"Saya akui ada penyusup. Sudah saya sampaikan ke rombongan saya bahwa polisi itu mitra kita," akuinya.

Akibat kericuhan yang terjadi membuat siswa SD yang sedang melihat pameran sejarah di lapangan Merdeka tidak bisa berlama-lama melihat stan yang ada.

Guru pendamping mereka langsung mengamankan mereka dengan meninggalkan lokasi akibat dimasuki massa pendemo yang dikejar aparat keamanan.

(dp-19)
Share it:

Politik dan Pemerintahan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi