News Ticker

Warga Binaan Apresiasi Pelayanan di Lapas Klas IIB Tual

Sudah menjadi penilaian umum jika kehidupan yang jalani di sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) jauh berbeda dengan yang dijalankan sehari-harinya oleh seorang narapidana.
Share it:
Salah satu hasil karya warga binaan Lapas Klas IIB Tual 
Tual, Dharapos.com
Sudah menjadi penilaian umum jika kehidupan yang jalani di sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) jauh berbeda dengan yang dijalankan sehari-harinya oleh seorang narapidana.

Kesan menakutkan hingga bayang-bayang penyiksaan yang mengerikan begitu kental melekat pada
publik akan kondisi kehidupan di dalam Lapas.

Namun, ternyata yang terjadi di Lapas Klas IIB Tual tak seperti yang dibayangkan orang.

Aktiivitas warga binaan yang harus menjalani masa hukuman pun tak jauh berbeda dengan kehidupan normal di luar sana meski tetap dalam batasan ruang dan waktu sebagaimana aturan yang umumnya berlaku di Lapas.

Apalagi, Kementrian Kehakiman serta juga Kanwil bahkan Kepala Lapas Klas IIB Tual sendiri sangat tegas memberlakukan aturan dimana tidak diperbolehkan  memukul bahkan menyiksa tahanan.

Salah satu narapidana, Wawan Resubun kepada media ini mengapresiasi pelayanan di Lapas Klas IIB Tual.

Ia mengakui jika para tahanan yang masuk ke Lapas Klas IIB Tual tidak pernah dijajah atau diperbudak.

“Malah sebaliknya oleh petugas Lapas, kami sangat diperhatikan melalui berbagai pembinaan baik rohani maupun upaya-upaya lainnya,” akuinya.

Resubun menuturkan pada setiap satu minggu di wajibkan kepada semua umat beragama penghuni Lapas untuk menerima pembinaan bagi masing-masing umat yang dilakukan oleh Kementrian Agama Kabupaten Maluku Tenggara.

“Kami dibina dengan pemahaman keagamaan agar menjauhkan diri dari godaan setan dan meninggalkan perbuatan yang jahat,” urainya.

Yang tak kalah pentingnya, pihak Lapas juga memberikan pelatihan seperti membuat berbagai hasil karya yang memiliki nilai ekonomis seperti pembuatan meja, kursi hingga pot bunga dengan berbagai model.

Sejumlah karya tangan para narapidana yang telah dihasilkan selama ini diantaranya,  pot bunga, rim atau ban pinggang, meja, kursi serta juga tempat sayuran dan karya lainnya yang hasilnya sangat memuaskan.

“Pihak Lapas menyediakan peralatan dan bahan-bahan, tetapi pekerjaan sesuai model dan motifnya merupakan hasil kreasi narapidana sendiri,” sambung Resubun.

Bahkan, hasil karya para narapidana berjumlah 85 orang masing-masing 5 wanita dan laki laki sebanyak 80 orang ini telah dipromosikan dan diperjualbelikan baik di kantor-kantor maupun rumah-rumah warga.

Resubun pada kesempatan tersebut mengapresiasi kinerja Kepala Lapas Klas IIB Tual, Johanis Litaay S.Sos serta staf dan jajarannya yang telah menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap seluruh narapidana atau tahanan selaku warga binaan melalui berbagai upaya pelayanan dan pembinaan.

“Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan kepedulian beliau dalam membangun kembali kepercayaan diri kami untuk menatap masa depan yang lebih baik jika sudah bebas nanti,” ucapnya.

Resubun juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh staf dan petugas Lapas Klas IIB Tual yang telah mendukung langkah pimpinannya demi kebaikan seluruh warga binaan.

(dp-20)
Share it:

Berita Pilihan Redaksi

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi