10 Tahun Kepemimpinan Bob-Husni, SBB Nyaris “Mati”

Piru, ibukota Kabupaten SBB tampak dari ketinggian

Piru, Dharapos.com
Usia Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kini telah memasuki tahun ke 10.

Namun di usia tersebut, kepemimpinan Bupati Bupati Jacobus F Puttileihat dan Wakil Bupati Hi. Muhammad Husni dinilai tak membawa perubahan berarti bagi kehidupan di kabupaten berjuluk “Bumi Saka Mese Nusa” ini.

Bahkan oleh sejumlah kalangan, kabupaten yang berjalan 2 periode pemerintahan ini nyaris “Mati”.

Nyaris mati karena aktivitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berikut pula tata kelola keuangan daerah tak berjalan baik bahkan nyaris lumpuh oleh berbagai aksi penyelewengan uang daerah oleh Bupati, keluarga besarnya hingga para kroninya.

Masyarakat awalnya menaruh harapan besar terhadap keduanya namun sayangnya hal tersebut  tak terwujud karena yang terjadi sebaliknya jauh dari harapan masyarakat sendiri.

Salah seorang warga Piru, AR yang ditemui Dhara Pos mengaku senang dengan berakhirnya kepemimpinan Jacobus Puttileihalat dan M. Husni memimpin SBB.

“Pak (wartawan red) rasa-rasa katong mau mati saja tinggal di Kabupaten ini. Apalagi katong yang ada di Piru ini sama dengan kota mati saja,” kesalnya mengungkapkan kekecewaannya.

AR menilai, selama ini Bupati dan jajarannya hanya mengatur daerah  ini menurut maunya mereka dan hanya untuk kepentingan pribadi. Sementara masyarakat hanya  bisa gigit jari dan menghela napas melihat sepak terjang mereka.

“Makanya, saya lega karena antua dia (Bob, red) su turun dari jabatan Bupati,” cetusnya mengakhiri ungkapan kekesalannya.

Merujuk pada pengalaman 10 tahun di bawah pemerintahan Dinasti Bob – Husni, AR mengingatkan calon Bupati dan Wabub untuk tidak mengulangi cara yang sama dengan pemerintahan sebelumnya.

“Yang masyarakat butuh sekarang adalah sesuatu yang bisa dinikmati hasilnya,” harapnya.

(dp-26)