News Ticker

Memalukan, Paspampres Tarik Kerah Baju Wawali Tual Turunkan dari Kapal

Dalam kunjungan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ke Kota Tual, Jumat (18/3) sempat diwarnai insiden memalukan yang dilakukan Pasukan Pengamanan Presiden.
Share it:
Wapres Jusup Kalla saat melakukan
kunjungan ke kota Tual
Tual, Dharapos.com
Kunjungan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ke Kota Tual, Jumat (18/3) sempat diwarnai insiden memalukan yang dilakukan Pasukan Pengamanan Presiden.

Saking ketatnya pengamanan alias over ketat, Wakil Walikota Tual Adam Rahayaan pun jadi korban saat ditarik kerah bajunya oleh Paspampres sambil diturunkan dari kapal KM. Siwallima.

Insiden tersebut terlihat saat Wapres hendak meninjau budidaya rumput laut di sekitar laut kota Tual dengan menggunakan kapal milik Pemerintah Provinsi Maluku KM. Siwalima, di Tual, Jumat (18/3).

Pantauan media ini di lapangan, awalnya Wakil Walikota (Wawali) Kota Tual, Adam Rahayaan bersama Bupati Maluku Tenggara (Malra) Andreas Rentanubun hendak naik ke kapal untuk mendampingi Gubernur Maluku Said Assagaff.

Namun, tak disangka sama sekali, Wawali tiba-tiba ditarik kerak bajunya oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspamres) dan disuruh turun dari kapal.

Hal ini sontak membuat orang nomor dua di Kota Tual itu dan Bupati Malra menjadi kaget, padahal jabatannya sebagai Wakil Walikota Tual mengharuskan dirinya bersama Wapres JK untuk meninjau budidaya rumput laut.

Gubernur yang melihat peristiwa ini, langsung meminta Paspampres untuk membawa naik Wakil Walikota Tual dan Bupati Malra untuk bersama-sama dengan Wapres dalam peninjauan tersebut.

Peristiwa yang terjadi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual tersebut menimbulkan rasa kekecewaan dan malu dari Wawali, karena insiden tersebut disaksikan banyak orang padahal dirinya sudah menggunakan pakaian dinas lengkap.

Hal ini membuat dirinya trauma, dan terbukti saat Wapres berkunjung ke Pendopo Walikota untuk makan siang, terlihat Wawali hanya berdiri di luar sambil berbincang-bincang dengan SKPD dan anggota DPRD Kota Tual.

R. Refra, salah satu warga Kota Tual mengaku kesal dan kecewa dengan sikap Paspampers yang sama sekali tak menunjukkan etika dan meminta pimpinan Paspampres di Jakarta untuk mengevaluasi timnya yang melakukan pengamanan di Maluku.

Dia menilai, para pasukan ini hanya dimodali ilmu untuk bagaimana caranya mengamankan target tetapi tidak pernah diajarkan untuk bagaimana memahami etika membedakan pejabat Pemerintah dalam hal ini pimpinan di suatu daerah dengan masyarakat.

“Pimpinan Paspampers harus mengajari bawahannya, untuk bisa memilah mana pejabat pemerintahan dan mana warga masyarakat biasa, sehingga insiden memalukan saat pengamanan kunjungan presiden dan Wapres tidak terulang lagi seperti yang terjadi di Tual ini,” tegasnya.

(rr)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi