News Ticker

Terbengkalai Sejak 2015, Jaksa Diminta Usut Proyek RKB SDK Taniwel

Penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri Hunipopo di Piru dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku diminta, untuk segera mengusut proyek pembangunan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) Sekolah Dasar (SD) Negeri Kristen Desa Mornateng Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Share it:
Ilustrasi RKB terbengkalai 
Piru, Dharapos.com
Penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri Hunipopo di Piru dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku diminta, untuk segera mengusut proyek pembangunan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) Sekolah Dasar (SD) Negeri Kristen Desa Mornateng Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Pasalnya, proyek pembangunan RKB yang dikerjakan adik kandung Bupati Jacobus F. Puttileihalat yang juga merupakan PNS di Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan SBB berinisial AP telah terbengkalai sejak 2015 hingga saat ini.

Pembangunan RKB tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bernilai ratusan juta rupiah hingga kini belum selesai dan dibiarkan begitu saja.

Kepada media ini, salah satu aktivis Leonardo Latue menilai, Kadis Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Dispora) Fransiyane Maria Puttileihalat yang paling bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut.

Anehnya lagi, pekerjaan proyek itu ditunjuk langsung oleh Kadis bukan Kepala sekolah (Kepsek) maupun Komite Sekolah dan dilakukan tapa sepengetahuan pihak sekolah.

Olehnya itu ia memintakan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Hunipopo di Piru bahkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku untuk mengusut proyek tersebut dan meminta pihak-pihak terkait dalam hal ini pihak ke tiga (Kontraktor) termasuk Kadis untuk bertanggung jawab secara hukum.

Menurutnya, pekerjaan RKB tersebut tidak melibatkan dewan guru, bahkan anggaran DAK Tahun 2015 yang dicairkan Kepsek SDN Kristen Mornateng sebesar ratusan juta rupiah itu langsung diserahkan ke bendahara Dinas Pengelola DAK, sehingga Kepsek dan para guru tidak mengetahui pekerjaan pembangunan tersebut.

Leonardo berharap Kejari dan Kejati Maluku segera melakukan pemeriksaan terhadap adik Kandung Bupati yang mana dirinya ditunjuk oleh Kadis dalam hal ini kakak kandungnya sendiri untuk mengerjakan proyek pembangun RKB tersebut dan hingga saat ini belum juga selesai alias terbengkalai.

Kendati proyek pembangunan RKB terbengkalai dan belum juga diselesaikan oleh kontraktor, kata dia, Kejari dan Kejati diminta untuk segerah mengusutnya, sebab anggaran DAK Tahun 2015 sebanyak ratusan juta rupiah itu telah diserahkan semuanya kepada Pihak Dinas terkait sebagai pengelola, kemudian diserahkan lagi kepada pihak ketiga suntuk mengerjakan proyek tersebut.

“Bagi kami, penyelesaian bangunan RKB tersebut sangatlah penting, mengingat setiap tahun jumlah siswa meningkat dan tentunya sangat membutuhkan penambahan ruangan, namun apa yang diharapkan sampai saat ini RKB tersebut belum juga ada tanda-tanda penyelesaian, sehingga para siswa-siswi ini mau dikemanakan, dan berdampak terhadap mutu dan kualitas anak bangsa di daerah ini karena ruang belajar tidak mencukupi,” katanya.

Kendati SDN Kristen tersebut memiliki banyak tenaga guru, lanjut dia, tetapi jika tidak didukung dengan
fasilitas yang memadai, maka akan sia-sia, apalagi saat ini sudah mendekati UN dan ulangan semester akhir kenaikan kelas.

(dp-26)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi