News Ticker

Meski Belum Dinegerikan, Kemenag RI Fokus Kembangkan SMAK

Melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementrian Agama RI akan tetap memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan aktivitas persekolahan 17 Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) yang tersebar di Persada Nusantara.
Share it:
Drs. Eusebius Binsasi
Saumlaki, Dharapos.com
Melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementrian Agama RI akan tetap memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan aktivitas persekolahan 17 Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) yang tersebar di Persada Nusantara.

Perhatian tersebut sudah tentu merupakan bagian dari upaya Pemerintah terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama terkait dengan pemenuhan 8 (delapan) standar pendidikan nasional.

Saat ditemui di Saumlaki pekan kemarin, Dirjen Bimas Katolik pada Kemenag RI – Drs. Eusebius
Binsasi mengatatakan pada dasarnya, sejumlah SMAK tersebut didirikan oleh yayasan-yayasan di bawah Keuskupan dan meskipun bukan milik pemerintah namun tetap ada perhatian terhadap keberlangsungannya oleh karena spesifikasi sekolah tersebut yakni lebih menekan pada kruikulum yang bernasiskan keagamaan.

Khusus untuk SMAK, Dirjen Bimas Katolik tetap memberikan izin operasional yang terbuka kemungkinan pada suatu saat nantinya dapat diusulkan untuk dinegerikan.

Hal tersebut sudah tentu disertai dengan pemenuhan terhadap sejumlah persyaratan seperti harus rela dilepas oleh yayasan yang mendirikan sekolah tersebut disertai koordinasi dengan sejumlah pihak, dimana prosesnya memakan waktu yang cukup panjang.

Meskipun masih berstatus sekolah yayasan, dimana seluruh tenaga pendidik maupun operasional sekolah menjadi tanggung jawab pihak yayasan, namun Dirjen Bimas Katolik tetap akan membantu memberikan tunjangan kepada sekolah seperti penempatan tenaga guru agama Katolik dibawah Kemenag RI sejauh ada kesiapan tenaga pengajar serta permintaan dari pihak yayasan, serta sejumlah bantuan lain.

“Selalu ada bantuan operasional yang kita berikan setiap tahun bagi seluruh SMAK seperti bantuan beasiswa. Kita berikan bantuan insentif untuk guru-guru meskipun kita tidak mengangkat mereka dengan honornya diberikan oleh Kementrian Agama tetapi kita menyiapkan sejumlah anggaran untuk membantu guru-guru yang mengajar, dan juga tetap dengan bantuan pengembangan sarana dan prasarana, dan itu tiap tahun tetap ada alokasi anggaran,” terangnya.

Mantan kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi NTT ini juga menjelaskan dalam rangka membangun sinergitas dengan sejumlah pihak demi pengembangan 17 SMAK di Indonesia termasuk 2 SMAK di MTB, pihaknya juga memiliki kerjasama untuk berbagai hal seperti pelaksanaan Ujian Negara, pelaksanaan kurikulum, termasuk juga kerjasama dengan sejumlah pihak untuk adanya bantuan pengadaan sarana dan prasarana bagi pihak sekolah.

Binsasi berharap, agar kedepan Pemda juga perlu memberikan bantuan bagi keberlangsungan SMAK di semua daerah di Indonesia oleh karena jika dilihat dari segi substansi keberadaan sejumlah sekolah tersebut merupakan milik rakyat setempat.

(dp-18)
Share it:

Pendidikan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi