News Ticker

Dukung Pergerakan OPM, Tapi Tidak Tahu Siapa Ketuanya

Pejabat fungsional Kementrian Luar Negeri Bagian Perhubungan dan Media, Fredrik Kambu mengemukakan Inggris adalah salah satu negara di benua Eropa yang paling pro aktif mendukung pergerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Share it:
Fredrik Kambu
Jayapura, Dharapos.com
Pejabat fungsional Kementrian Luar Negeri Bagian Perhubungan dan Media, Fredrik Kambu mengemukakan Inggris adalah salah satu negara di benua Eropa yang paling pro aktif mendukung pergerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Seperti dikatakannya, salah satu anggota OPM pernah mendapat satu unit rumah di London. Sehingga membuat Kementrian Luar Negeri RI protes keras.

"Jadi, itu artinya dukungan luar negeri terhadap gerakan OPM itu sangat besar," tuturnya di kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (17/3).

Namun, lanjut Fredrik, negara - negara yang membantu OPM ini sebahagian besar belum tahu sama sekali siapa sebenarnya pimpinan pergerakan OPM.

"Hanya saja mereka (negara-negara pendukung OPM-red) tanya siapa sebenarnya ketua atau pimpinan OPM ini," bebernya.

Dengan pembangunan di Tanah Papua sekarang ini, imbuh Fredrik, OPM berdalih bahwa Indonesia sama sekali tidak membangun Papua.

Bahkan, lanjutnya Indonesia juga menganggap Papua sebagai daerah tertinggal dan tidak memperhatikan Papua dengan baik.

"Tanggung jawab Kemetrian Luar Negeri itu kan bertanggung jawab di luar negeri. Tentu dengan adanya perkembangan di Papua khususnya di Kota Jayapura saat ini, bisa menjadi pegangan bagi kami untuk menyampaikan kepada OPM, terutama kepada negara-negara di bagian Eropa," jelas Fredrik.

Selain di negara bagian Eropa, ujarnya, negara Asia Pasifik seperti Fiji dan Vanuatu juga mendukung pergerakan OPM.

Untuk itu, terang Fredrik, OPM ini melihat dari sisi negatifnya saja tanpa melihat dari sisi positifnya.

"Untuk itulah kami di Kementrian menjawab sorotan - sorotan itu dengan menghimpun semua berita - berita di seluruh dunia dan mengartikannya ke dalam bahasa Inggris, supaya orang - orang di sana (Inggris-red) itu tahu. Supaya mereka tidak menyoroti Indonesia khususnya Papua," pungkasnya.
 
(Ramah)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi