News Ticker

Termakan Isu, Ratusan Warga Rusaki Kantor ASDP Waepirit

Hanya gara-gara isu sesat, sekelompok warga mengamuk.
Share it:
Ambon, Dharapos.com
Hanya gara-gara isu sesat, sekelompok warga mengamuk. Kenyataan itulah yang terjadi Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Ilustrasi aksi perusakan
Akibat kemakan isu bohong yang sengaja disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab, ratusan warga Desa Hatusua,mengamuk dan melakukan aksi penyerangan dan perusakan terhadap kantor Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Waepirit, pada Rabu (14/1).

Aksi penyerangan tersebut berlangsung sekitar pukul 08.30 WIT dengan menggunakan balok kayu dan senjata tajam, hingga kantor milik Pemerintah itu rusak.

Sumber media ini di lokasi kejadian menyebutkan, kejadian penyerangan tersebut berawal saat kepala desa (Raja-red) Hatusua, Petrus Saul Tuhuteru bersama istrinya hendak naik ke feri KMP Turubuk.
Saat naik, petugas feri berinisial AU, menagih tiket namun raja Hatusua yang tak memiliki tiket, tak terima dicegat, raja Hatusua langsung melakukan perlawanan hingga terjadi pertengkaran.

“Kejadian kurang begitu besar, hanya karena menagih tiket saja, namun raja Hatusua tidak memiliki tiket. Mungkin merasa tersinggung karena di cegat, raja Hatusua dan petugas feri bercekcok mulut hingga terjadi pertengkaran,” bebernya.

Sekitar setengah jam kemudian, informasi menyebar hingga ke desa Hatusua kalau raja mereka dipukul dalam feri.

Atas dasar informasi itu, ratusan warga Hatusua melakukan penyerangan terhadap kantor ASDP hingga mengalami kerusakan pada kaca jendela dan bagian lain.

“Informasi raja dipukul dalam feri begitu cepat menyebar, hingga sampai di desa Hatusua. Tak terima raja mereka dipukul, massa yang berjumlah ratusan orang itu melakukan penyerangan ke kantor ASDP di Waepirit menggunakan senjata tajam, berupa parang tombak dan balok kayu, hingga fasilitas kantor pelabuhan rusak,” akuinya.

Sebelum melakukan perusakan terhadap fasilitas kantor, warga sempat dihadang oleh aparat keamanan dari Polsek dan Koramil Kairatu. Namun tidak mampu berbuat banyak, karena jumlah masa begitu banyak dari personil keamanan.

“Massa sempat dicegat oleh anggota TNI/Polri, namun jumlah keamanan tak sebanding dengan masa warga, hingga mereka (warga-red) berhasil sampai di dalam areal pelabuhan, dan merusak fasilitas kantor ASDP Waepirit,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hasan Mukaddar saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian penyerangan tersebut.  Namun diakuinya, keamanan di areal pelabuhan telah normal kembali, aparat keamanan dari Polres Piru dan Koramil Kairatu telah disiagakan di Tempat kejadian Perkara.

“Kejadian perusakan memang betul terjadi, namun pihak keamanan dari TNI/Polri, telah disiagakan di lokasi kejadian. Sementara ini situasi di TKP telah kondusif, aktivitas pelabuhan telah kembali normal,” terangnya.

Untuk kerugian fasilitas perusakan yang dilakukan warga, Kabid Humas belum mengetahuinya, karena masih dalam penyidikan Polres Piru.

“Belum diketahui kerugian yang dialami dalam kejadian tersebut,” akuinya.

(rr)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi