Papua, Dharapos.com
Direncanakan pada tahun ini, tiga Puskesmas yang berada di Kota Jayapura akan di bangun kanopi. Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Dolarina de Breving, Rabu (8/10) kepada Dharapos.com di aula Sian Soor, lantai dua Kantor Walikota.
Pembangunan kanopi yang dananya bersumber dari Anggararan Pendapatan dan Belanja Tambahan, masing-masing Puskesmas Kota Raja, Puskesmas Abe Pantai dan Puskesmas Tanjung Ria, serta pelataran parkir pada Puskesmas Waena.
Selain itu, dikatakan Kadis, Puskesmas tersebut akan diperlengkapi namun dengan adanya dana BPJS maka akan dibagi 40-60 yang antaranya 60 persen adalah untuk jasa medis sedangkan 40 persennya untuk pembelian maintinance
“Dan saat ini juga harus ada yang namanya universal varcousen atau petugas harus melindungi diri,” katanya.
Anggaran 40 persen, tambah Kadis, adalah untuk kelengkapan petugas kesehatan seperti sarung tangan, dan juga jarum suntik, atau alat-alat yang habis pakai seperti Alkahol dan dari anggaran 40 persen ini apabila ada obat yang dibutuhkan kurang satu atau dua maka dana tersebut juga dapat di pakai.
“Karena dengan adanya anggaran yang diberikan ke kabupaten 80 persen dan provinsi 20 persen sehingga provinsi tidak lagi menyediakan obat-obat tersebut. Dari Dinas Kesehatan Provinsi hanya obat-obat yang di program saja dan obat pelayanan kesehatan dasar tidak di berikan lagi oleh provinsi,” pungkasnya. (dp-25)
Direncanakan pada tahun ini, tiga Puskesmas yang berada di Kota Jayapura akan di bangun kanopi. Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Dolarina de Breving, Rabu (8/10) kepada Dharapos.com di aula Sian Soor, lantai dua Kantor Walikota.
 |
| dr. Dolarina de Breving |
Selain itu, dikatakan Kadis, Puskesmas tersebut akan diperlengkapi namun dengan adanya dana BPJS maka akan dibagi 40-60 yang antaranya 60 persen adalah untuk jasa medis sedangkan 40 persennya untuk pembelian maintinance
“Dan saat ini juga harus ada yang namanya universal varcousen atau petugas harus melindungi diri,” katanya.
Anggaran 40 persen, tambah Kadis, adalah untuk kelengkapan petugas kesehatan seperti sarung tangan, dan juga jarum suntik, atau alat-alat yang habis pakai seperti Alkahol dan dari anggaran 40 persen ini apabila ada obat yang dibutuhkan kurang satu atau dua maka dana tersebut juga dapat di pakai.
“Karena dengan adanya anggaran yang diberikan ke kabupaten 80 persen dan provinsi 20 persen sehingga provinsi tidak lagi menyediakan obat-obat tersebut. Dari Dinas Kesehatan Provinsi hanya obat-obat yang di program saja dan obat pelayanan kesehatan dasar tidak di berikan lagi oleh provinsi,” pungkasnya. (dp-25)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar