News Ticker

Solar Energy untuk Pembangunan Daerah Tertinggal (Selesai)

Pada penulisan sebelumnya, telah dijelaskan dua tipe lampu penerangan adalah contoh aplikasi teknologi solar cell dengan kualifikasi serta cara penggunaannya.
Share it:
Nur A. Hidayatullah * 
Pada penulisan sebelumnya, telah dijelaskan dua tipe lampu penerangan berteknologi solar cell dengan kualifikasi serta cara penggunaannya.

Kedua tipe lampu tersebut jika di gunakan di masyarakat terpencil maka akan memberikan manfaat yang besar antara lain meningkatkan taraf hidup, pendapatan (income), pendidikan dan kesehatan.

a.  Hemat biaya (Cost savings).
LS 100% akan menggantikan lentera minyak tanah yang masih digunakan dirumah tangga. Dengan lampu ini masyarakat secara signifikan bisa menghemat pendapatannya karena keluarga terpencil kemungkinan menghabiskan pendapatanya antara 15-25% untuk biaya minyak tanah atau iuran solar untuk pembangkit listrik tenaga diesel di daerahnya.

b.  Meningkatkan pendapatan (Income generations).
Cahaya terang dan handal dari LS/SHS akan mendukung kegiatan masyarakat seperti di sektor pertanian dan ritel. Dengan tersedianya penerangan yang memadai masyarakat bisa lebih produktif dalam melakukan aktivitas khususnya di malam hari.

Disektor pertanian misalnya, masyarakat bisa memetik sayuran di malam hari untuk di jual keesokan harinya di pasar. Proses pengolahan bahan-bahan yang biasanya dilakukan di siang haripun bisa dikerjakan di malam hari. Untuk riteller atau pedangan eceran, merekapun bisa beraktivitas lebih awal di pagi dini hari atau sampai dengan malam hari.

Dengan tersedianya penerangan maka usaha rumah tangga mempunyai kesempatan meningkatkan income mereka sampai dengan 30% dari sebelumnya karena adanya peningkatan produktivitas di malam hari.

c.  Lingkungan belajar yang lebih baik.
Kebanyakan di daerah terpencil anak-anak belajar dengan menggunakan lilin atau lentera minyak tanah dengan kualitas pencahayaan yang sangat rendah. Hal inilah yang menghambat kemampuan anak-anak untuk belajar lebih efektif. Dengan tersedianya penerangan dari LS/SHS maka anak-anak akan belajar lebih lama, efektif dan nyaman yang secara langsung akan berdampak pada peningkatan ilmu pengetahuan, nilai atau prestasinya. Sejalan dengan itu maka SDM anak-anak pun semakin meningkat dan berkualitas sebagai generasi penerus bangsa.

d.  Meningkatkan kesehatan.
Lentera minyak tanah atau lilin adalah salah satu kontibutor utama polusi udara dalam ruangan dan berdampak sangat buruh untuk kesehatan. Asap dari pembakaran lentera tersebut bisa menyebabkan asma dan kanker paru-paru apabila terus menerus terhisap saat bernafas.

Dalam beberapa kasus  lentera minyak tanah juga menyebabkan kebakaran yang sangat fatal. Selain itu, rendahnya kualitas penerangan bisa menyebabkan berkurangnya ketajaman penglihatan.

Teknologi LS/SHS yang menggunkaan lampu LED mampu menghasilkan cahaya yang sangat terang, hemat energi dan tidak menghasilkan polutan apapun sehingga sangat aman digunakan dari pada lentera konvensional.

Rasio elektrifikasi yang rendah di daerah tertinggal merupakan salah satu permasalahan bersama yang sangat serius saat ini di Indonesia.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemda dan Pemerintah pusat harus bersinergi disertai dengan kemauan politik (political will) yang kuat untuk mendukung penggunaan energi terbarukan. Pemerintah harus menyediakan payung hukum yang tepat untuk mendorong penggunaan teknologi solar cell. Salah satunya yaitu melalui skema Insentif / Subsidi dari APBD dan dana CSR.

Hal ini mutlak dilakukan demi kesejahteraan masyarakat yang masih tertinggal dan jauh dari aliran energi listrik. Dengan demikian maka rasio elektrifikasi dan pembangunan di daerah tertinggal bisa meningkat dengan cepat. Selain itu, skema ini juga berkontribusi untuk melestarikan lingkungan dan berpartisipasi mengurangi pemanasan global (Global Warming).

(*) Nur Asyik Hidayatullah, S.T., M. Eng
Alumni Australian Development Scholarship (ADS) Thn 2009
Dosen dan Peneliti Smart & Green Power di Politeknik Negeri Madiun Jawa Timur
Share it:

Berita Pilihan Redaksi

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi