News Ticker

FKPPI dan PPM Minta Pemda Buru Bangun Museum Perjuangan

Ketua Forum Komunikasi Putra/i Purnawirawan ABRI (FKPPI) dan Pemuda Panca Marga (PPM), Abdul Kadir Tan alias Kong Tan mengatakan sejarah perjuangan Pulau Buru sudah saatnya dilestarikan.
Share it:
Dokumen Monumen Sejarah Perjuangan
Merebut Pulau Buru
Namlea, 
Ketua Forum Komunikasi Putra/i Purnawirawan ABRI (FKPPI) dan Pemuda Panca Marga (PPM), Abdul Kadir Tan alias Kong Tan mengatakan sejarah perjuangan Pulau Buru sudah saatnya dilestarikan.

Hal tersebut diungkapkannya usai kegiatan silahturahmi antara Kodim 1506, insan pers, FKPPI dan PPM yang berlangsung Sabtu (6/9).

“Permintaan saya ini untuk menghormati para pejuang yaitu orang tua- tua kami dahulu yang telah bersusah payah dengan gigih, bercucuran darah dan air mata dalam menumpas dan merebut Pulau Buru dari tangan penjajah KNIL (Belanda) pada 8 April 1946,” ungkapnya.

Dikatakannya, setahun pasca kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, para pejuang merebut Pulau Buru kembali dari tangan penjajahan Kolonial Belanda yang dipimpin langsung oleh pejuang Buru, almarhum Adam Pattisahusiwa, Abdullah alias Bapak Do Bintalib , Abdullah Kabau, Majid Tan dan kawan-kawannya

“Tugu Perjuangan yang dibangun di lokasi pelabuhan lama yang berdiri kokoh saat perebutan kekuasaan dari tangan Kolonial Belanda sekarang telah tiada karena tugu tersebut sudah dimusnahkan untuk pembangunan Kantor Perhubungan yang terletak di lokasi tersebut,” ujar Kong Tan.

Terkait hal itu, dirinya menghimbau kepada para pemangku sejarah maupun Pemerintah Daerah Buru serta jajaran TNI-POLRI untuk dapat bersama-sama melestarikan sejarah dan budaya perjuangan serta kearifan lokal yang ada di Pula Buru supaya tidak punah.

Sementara itu, di tempat terpisah, Sekretaris FKPPI dan PPM, Ali Umar meminta perhatian dari Pemda Buru maupun pihak TNI-POLRI untuk dapat membangun kembali tugu monumen Sejarah Perebutan Pulau Buru dari di tangan kolonial Belanda.

Dalam hal ini,  dirinya mengharapkan pihak Pemda maupun TNI-POLRI untuk dapat bersama-sama membangun sebuah bangunan yang dapat dijadikan museum sebagai tempat menyimpan koleksi foto para pejuang Pulau Buru terdahulu.

“Ini untuk mengingatkan anak cucu kita tentang sejarah perjuangan merebut pulau Buru karena bangunan sejarah yang dulu digunakan sebagai kantor Camat, saat ini sudah ditempati orang-orang yang tak dikenal,” harap Ali. (rw)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi