News Ticker

Sampel Material Tambang PT GBU Dari Romang Tiba Di Ambon

Sebanyak 92 colli material tambang milik PT. Gemala Borneo Utama, Kamis (10/7) sekitar jam 16.12 Wit, tiba di pelabuhan pribadi PT. Sumber Rejeki, Wayame Ambon.
Share it:
Ambon,
Sebanyak 92 colli material tambang milik PT. Gemala Borneo Utama, Kamis (10/7) sekitar jam 16.12 Wit, tiba di pelabuhan pribadi PT. Sumber Rejeki, Wayame, Kecamatan Teluk Ambon.

Sampel Material Emas PT GBU
Material tambang tersebut berangkat dari Romang pada tanggal 28 Juni 2014 dengan memakan waktu perjalanan kurang lebih 14 hari tersebut di kawal ketat dua anggota Brimob Polda Maluku.

Pantauan media ini di lokasi pelabuhan, satu jam sebelum kapal sandar di dermaga terlihat puluhan wartawan, Kadis ESDM dan Country Manager PT. GBU, Juslan Sangadji serta satu stafnya telah menunggu untuk menyaksikan secara dekat seperti apa sampel tersebut.

Setelah lama menunggu, akhirnya LCT milik PT Sumber Rejeki bersandar di pelabuhan dan puluhan wartawan menyerbu kamar penyimpangan sampel-sampel material tambang yang telah di kemas rapi.

Rencananya sampel-sampel tersebut akan di kirim ke Jakarta untuk di analisa di Laboratorium Intertec dan Bioservice, agar dapat di ketahui apa – apa saja yang terkandung dalam material tambang tersebut.

Dalam keterangan persnya, Country Manager PT. GBU Juslan Sangadji mengatakan, dari 25.000 Ha lahan yang diberikan Pemerintah Daerah kepada PT. GBU baru 300 ha saja yang bisa di lakukan pengeboran.

“Jadi apa yang di beritakan selama ini terkait pengeboran dan telah merusak pulau tersebut, hanya isu yang tidak benar,” bantahnya.

Sampel-sampel tersebut setelah tiba langsung di buka dua sampel untuk diperlihatkan kepada sejumlah wartawan dan ternyata belum juga dapat di ketahui zat atau mineral apa yang terkandung dalam sampel material tambang tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Kadis ESDM, Martha Nanlohy juga menjelaskan, bahwa PT. GBU hanya membawa sampel yang di tujukan ke laboratorium intertec di Jakarta.

“Sampel-sampel tersebut dipacking dengan rapi dan di beri nomor label, karena nomor lebel tersebut sangat penting bagi analisa sampel nanti, seperti yang di sampaikan di laporan – laporan triwulan Gemala Borneo semua sampel ada,” jelasnya.

Kadis menambahkan, wujud dari pada sampel tersebut tidak sama dengan wujud yang pernah di lihat di Polres Ambon, bahkan sampel yang di tahan di Polres tersebut tidak ada label, hanya dituliskan nama-nama orang saja.

“Jadi, yang di kirim dari Romang hasilnya tidak sama dengan sampel yang di tahan di Polres Ambon beberapa waktu lalu. Dan sampel yang di bawa sesuai daftar manifest atau surat pengantar bahwa ada 92 colli dengan volume 1.786 ton atau 1.786 Kg,” tambahnya.

Jenis sampel, kata Kadis, adalah Dril Coor yang mana sampel-sampel tersebut di lengkapi dengan surat-surat sehingga tidak ada masalah untuk di lakukan pengiriman ke laboratorium di Jakarta.

Perlu diketahui, izin untuk Gemala Borneo melakukan pengujian sampel adalah selama 8 tahun, sesuai izin yang berlaku mulai tahun 2008 – 2016. (HRZ)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi