News Ticker

Warga Tak Dilayani Hingga Meninggal, Legislator Aru Desak Nakes Doka Barat Dicopot

Kinerja pelayanan medis yang dilakukan tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Doka Barat jadi sorotan publik.
Share it:

 Anggota Pansus Covid-19 DPRD Kepulauan Aru Samuel Steven Irmuply, S.Sos

Dobo, Dharapos.com
– Kinerja pelayanan medis yang dilakukan tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Doka Barat jadi sorotan publik.

Pasalnya, akibat pengabaian pelayanan yang dilakukan nakes di Puskesmas tersebut dinilai menyebabkan salah satu warga setempat meregang nyawa.

Fakta ini terungkap saat berlangsungnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Pansus Covid-19 DPRD Kepulauan Aru bersama Satuan Tugas (Satgas) Covid-19  dengan Dinas Kesehatan setempat, baru-baru ini.  

Dalam RDP tersebut, salah satu anggota Pansus Samuel Steven Irmuply, S.Sos menyampaikan kecamannya.

Ia pun meminta ketegasan Direktur RSUD Dobo yang juga menjabat sebagai Plh. Kepala Dinas Kesehatan Aru mencopot para nakes yang ditugaskan pada Puskesmas Doka Barat.

Irmupli menilai para nakes tersebut tak layak dan tidak pantas berada di garda terdepan.

"Saya minta ketegasan kepala Direktur RSUD Cendrawasi yang juga Plh Kepala Dinas Kesehatan Aru agar para nakes yang bertugas di Puskesmas Desa Doka barat harus diganti secepatnya, karena tidak layak dan tidak pantas sebagai garda terdepan untuk penanganan Covid-19 di daerah ini," desaknya.

Desakan Irmuply ini didasarkan pada kasus yang baru saja terjadi dimana salah satu warga yang menderita sakit dan dilarikan ke Puskesmas guna memperoleh bantuan dari tim medis setempat.

Sayangnya, warga tersebut tidak dilayani, dengan dalil ada 7 orang yang di konfirmasi positif Covid-19.

Sekitar pukul 02.00 Wit, pasien itu meninggal di atas kapal motor.

"Info akurat saya dapat terkait meninggalnya almarhum bapak Jhon Torlay. Beliau awalnya sakit terus dilarikan ke Puskesmas Doka Barat untuk meminta bantuan kesehatan, namun karena di desa Jelia katanya sudah ada 7 yang positif sehingga almarhum ini tidak dilayani dari pukul 09.00 Wit hingga meninggal pukul 02.00 WIT. Kenapa meninggal? Karena diterjang hujan angin hingga akhirnya almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di atas kapal motor," bebernya.

Sadisnya lagi, almarhum yang meninggal lantaran penyakit belum sekalipun dilakukan tindakan medis pemeriksaan namun oleh petugas Nakes Puskesmas Doka Barat mengklaim yang bersangkutan terpapar Covid-19.

Atas fakta ini, Irmuply menegaskan daerah ini akan hancur jika cara kerja petugas kesehatan seperti itu.

"Katanya bapak tersebut positif Covid, tapi anehnya adalah bapak ini belum disentuh sama sekali oleh pelayanan medis. Terus kenapa langsung memvonis bahwa yang bersangkutan terpapar Covid?” herannya.

Irmuply mengingatkan daerah ini akan hancur jika nakes model seperti ini di tempatkan pada Puskesmas.

Dokter, Kepala Puskesmas dan seluruh staf Puskesmas Doka Barat ada, namun tak satupun dari mereka yang melakukan penanganan kesehatan terhadap warga yang membutuhkan tindakan medis.

“Terus, apa tugas para nakes yang ditempatkan di suatu puskesmas?” kecamnya.

Untuk itu, Irmuply berharap agar apa yang menjadi permintaanya harus ditindak lanjuti oleh Plh. Kadinkes Aru.

“Saya minta ini harus ditindaklanjuti,” tukasnya.

(dp-31)

Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

1 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi