News Ticker

Astaga, ada aktor dibalik upaya dilematisasi tugas Kades Meyano Das

Dalam konferensi pers yang digelar oleh perwakilan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan tokoh adat di balai desa Meyano Das, Kamis (25/
Share it:
Kepala desa Meyano Das, Rufus Nifanngelyau.

Saumlaki, Dharapos.com - Setelah beredarnya informasi tuduhan bahwa Rufus Nifanngelyau, Kepala Desa Meyano Das, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, melakukan praktek penyalahgunaan aturan dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa, bertindak pilih kasih dalam pelayanan publik dan dugaan penyalahgunaan dana insentif koster (petugas di gereja), masyarakat desa setempat akhirnya geram dan "buka-bukaan".

Dalam konferensi pers yang digelar oleh perwakilan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan tokoh adat di balai desa Meyano Das, Kamis (25/4/2024), terungkap sejumlah fakta, jika informasi yang beredar itu merupakan bagian dari skenario jahat sejumlah oknum di desa yang tak sejalan dengan pemerintah desa dibawah kepemimpinan Rufus Nifanngelyau.

Tokoh masyarakat setempat menyebutkan bahwa kondisi ini terjadi akibat dendam lama sejumlah oknum di desa yang kalah dalam memenangkan calonnya saat perhelatan Pilkades 2021 silam.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pro dan kontra di desa. Kelompok masyarakat yang kontra dengan pemerintah desa ini berjumlah  lebih dari 30 kepala keluarga. Mereka memposisikan dirinya sebagai kelompok oposisi. Bukan hanya mengkritisi pemerintahan di desa, kelompok ini tidak mengakui adanya kepala desa kendati sudah lebih dari dua tahun Rufus Nifanngelyau memegang kendali pemerintahan di desa.

Secara lantang, masyarakat menyebut sejumlah tokoh yang di duga kuat sebagai aktor yang terus memprovokasi masyarakat untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah desa.

"Kami menyoroti ketua BPD, tetapi terhadap laporan-laporan itu bukan dia karena saya rasa dia tidak punya kemampuan. Ini karena ada oknum-oknum yang kerjasama dengan BPD untuk membuat laporan fiktif. Otak dibalik ini kami sebut sebagai provokator. Mereka adalah Eduardus Koisin, seorang dosen di Saumlaki dan Abraham Koisin, Kasie pemerintahan di kantor Camat Kormomolin" kata Yonas Angwarmas, salah satu tokoh pemuda di desa Meyano Das.

Para aktor ini terus memprovokasi masyarakat dan BPD, sehingga masyarakat yang kontra terhadap pemerintah desa semakin acuh terhadap program-program kerja di desa.

Kemudian, kelompok oposan ini turut disponsori oleh Ketua BPD Yohanis Kelbulan, Wakil BPD Frederikus Ratuanik dan Sekretaris BPD Leontina Tirel.

"Alangkah bodohnya mereka menuntut hak mereka padahal kewajiban mereka sebagai masyarakat tidak dilaksanakan seperti : pekerjaan jalan masuk, pembangunan Pustu, pembangunan TK, pembangunan Talud penahan gelombang, pekerjaan jalan di depan gua Maria yang adalah swadaya tanpa dibayar. Kami kerja banting tulang tetapi mereka hanya berpangku tangan dan menonton," katanya dengan nada keras.

Senada dengan Yonas, Leontina Angwarmas, salah seorang anggota BPD pun meluapkan amarahnya.

"Ketua BPD itu munafik, provokator dan pengaco di desa. Sehingga saya minta camat Kormomolin dan Penjabat Bupati untuk tolong tertibkan dia, bila perlu diberhentikan saja" kata Leontina.

Kepala desa Meyano Das, Rufus Nifanngelyau pun turut berkomentar. Menurut Rufus, skenario untuk melemahkannya itu  merupakan luapan dendam para pihak yang kalah dalam pemilihan kepala desa.

"Otaknya ada di kampung ini. Salah satunya itu Edoardus Kosin. Dia itu pernah saya hardik saat proses Pilkades di hadapan panitia. Saya bilang anda siapa lalu mau datang campur urusan panitia " bebernya.

Kades menyebut pula, perlawanan ini sudah terjadi saat sebelum dirinya dilantik.

Tentang upaya melemahkan pelaksanaan tugasnya, kades menegaskan bahwa dirinya akan terus bekerja bersama rakyat untuk kesejahteraan masyarakat dan kebaikan bersama sehingga dia tidak akan merasa terganggu dengan ocehan dan skenario jahat yang terus dilakukan oleh kelompok tersebut.

"Saya tegaskan bahwa kebijakan yang saya lakukan selama ini sesuai dengan kebutuhan dan telah kami konsultasikan sehingga tidak menabrak aturan" tegasnya lagi.

Dikesempatan ini, kades Rufus mengimbau kepada warganya untuk tidak terpancing dengan adanya aksi tidak terpuji sejumlah pihak yang tidak menginginkan dirinya terus menjabat hingga akhir periode kepemimpinan.

Warganya diimbau untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di dalam desa untuk menuntaskan program-program pembangunan untuk kepentingan bersama.

(dp-18).

Baca Juga : Menarik. Fakta dibalik tuduhan sejumlah masalah di desa Meyano Das | Dhara Pos

Share it:

Desa Meyano Das

Politik dan Pemerintahan

Rufus Nifangelyau

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi