News Ticker

Kihajar 2019 Jadi Bukti Pemda Giat Bangun Pendidikan di Kepulauan Kei

Dunia Pendidikan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) baru saja dianugerahi Kita Harus Belajar (Kihajar) 2019.
Share it:
Kepala Dinas Pendidikan Malra, Clemens Welafubun, S.Pd
Langgur, Dharapos.com – Dunia Pendidikan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) baru saja dianugerahi Kita Harus Belajar (Kihajar) 2019.

Giat ini dilaksanakan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Anugerah Kihajar 2019 pada kategori pertama sebagai daerah yang pemanfaatan teknologi pendidikan pada akses sekolah-sekolah terpencil tersebut, membuktikan bahwa Pemerintah daerah lewat OPD terkait giat membangun pendidikan di kepulauan Kei.

Kepada media ini di Langgur, Senin (18/11/2019), Kepala Dinas Pendidikan Malra, Clemens Welafubun, S.Pd mengungkapkan guna raihan prestasi ini harus melalui tiga tahapan.

“Jadi, yang pertama diusulkan oleh Pemerintah daerah dalam hal ini sebanyak 155 kepala daerah yang terdiri dari gubernur, wali kota dan bupati se-Indonesia melalui input data yang dikirim aplikasinya oleh Badan Pustekkom Kemendikbud,” urainya.

Selanjutnya, ke 155 kepala daerah itu diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan sekaligus dilakukan wawancara dihadapan dewan juri.

Dari dari 155 kepala daerah yang diwawancarai dan dinilai presentasinya tersebut, terpilih 21 kepala daerah yang masuk nominasi tahap kedua.

“Pada tahap kedua, dilakukan uji petik melalui tim dari kementerian yang datang ke masing-masing daerah (21 daerah) termasuk Maluku Tenggara. Dan dari hasil uji petik tersebut, maka dipilihlah 16 kepala daerah layak menerima Anugerah Kihajar Dewantoro 2019 yang terdiri dari 2 gubernur dan 14 bupati/walikota,” sambung Clemens.

Dijelaskannya, Malra meraih anugerah tersebut karena meskipun berada di daerah terpencil dan perbatasan tapi mampu melakukan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan pengiriman data secara online.

“Penghargaan ini dinilai berdasarkan kebijakan, program dan fasilitas yang disiapkan oleh Pemerintah, dan itulah yang dilakukan tim dari kementerian yakni uji petik, apakah benar kebijakan Pemda Maluku Tenggara itu berpihak pada pembelajaran berbasis IT atau tidak,” tuturnya.

Menurut Clemens, pembelajaran berbasis IT ini menjadi bagian penting bukan saja di Disdik tapi satuan pendidikan untuk ke depannya melakukan pembelajaran berbasis  IT.

Motivasi penting dari penghargaan ini adalah pembelajaran di dalam kelas juga harus bisa menggunakan IT, baik itu melalui komputer, laptop dan HP (ponsel-ponsel) android melalui portal Rumah Belajar yang gratis dibuka tanpa pembiayaan.

“Paling tidak penghargaan ini menjadi jalan masuk ketika kita memperjuangkan sarana prasarana termasuk jaringan internet ke Pustekkom Kemendikbud RI, karena nama Maluku Tenggara sudah ada dan resmi terdaftar serta tertata sebagai penerima penghargaan Anugerah Kihajar 2019,“ tegasnya.

Clemens mengakui, tantangan yang dihadapi sekarang ini adalah soal akses internet yang ada di wilayah Malra tersitimewa di Kei Besar.

“Dinas Pendidikan bisa saja mengembangkan teknologi informasi komunikasi dalam bentuk pengadaan peralatan, namun jika tidak didukung dengan akses (jaringan) internet maka sudah barang tentu menjadi masalah,” tukasnya.

(dp-49)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi