News Ticker

Pemda Butuh Dukungan Gereja Bangun Maluku Tenggara

Bupati Maluku Tenggara (Malra) Muhamad Thaher Hanubun menghadiri dan sekaligus membuka Persidangan ke XXI Jemaat GPM Anugerah Ohoijang, Minggu (3/2/2019).
Share it:
Bupati Malra M. Thaher Hanubun saat menyampaikan sambutan
Langgur, Dharapos.com - Bupati Maluku Tenggara (Malra) Muhamad Thaher Hanubun menghadiri dan sekaligus membuka Persidangan ke XXI Jemaat GPM Anugerah Ohoijang, Minggu (3/2/2019).
    
Bupati didampingi Sekretaris Majelis Pekerja Klasis Pulau Kei Kecil dan Kota Tual, Pdt. Ny. I. J. K. Kolyaan, S.Th. dan Ketua Majelis Jemaat GPM Anugerah Ohoijang l, Pdt. G.H. Anakotta.    

Dalam sambutannya, Bupati mengakui dalam upaya melaksanakan proses pembangunan daerah pihaknya menghadapi berbagai macam tantangan.

Diantaranya yang paling mendasar, yaitu masalah kemiskinan dan pengangguran, serta masih rendahnya mutu pendidikan dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Untuk Pemda, lanjut Bupati memberikan perhatian yang serius terhadap tantangan-tantangan itu melalui pelaksanaan visi pembangunan bersama demi terwujudnya masyarakat Malra yang mandiri, cerdas, demokratis, dan berkeadilan.

Meski diakuinya, Pemda akan bisa berbuat apa-apa jika tak didukung berbagai pihak. 

“Semua akan kami wujudkan melalui program-program prioritas. Namun Pemda tidak dapat berbuat banyak tanpa dukungan dari segenap komponen masyarakat termasuk Gereja. Hal ini sangat kami perlukan," akui Bupati.

Sebab tanpa Gereja dan juga berbagai pihak lainnya, maka semua program Pemerintah tidak akan berjalan dengan maksimal. 

Dalam APBD Kabupaten Malra, Pemda menghibahkan Rp600 juta bagi lembaga pendidikan di bawah naungan GPM yakni SMP dan SMA Anugerah, dan soal ketersediaan tenaga guru juga menjadi perhatian serius Pemda bersama instansi terkait.

Penyematan tanda peserta persidangan oleh Bupati Hanubun
Berkaitan dengan pesidangan jemaat, Bupati pada kesempatan itu menyatakan sidang jemaat merupakan forum sekaligus lembaga pengambilan keputusan tertinggi di tingkat jemaat GPM, dan merupakan kegiatan tahunan.

Namun, jangan dimaknai sebagai rutinitas seremonial belaka, tetapi forum pergumulan yang sangat strategis bagi pelayanan keumatan di jemaat.

"Di dalamnya terdapat proses evaluasi yang terstruktur secara berjenjang terhadap keseluruhan dinamika pelayanan yang sudah dilewati, dan merencanakan arah pelayanan bagi kemuliaan nama Tuhan," sambungnya.

Hal itu penting karena perencanaan yang berkualitas lahir dari adanya evaluasi yang komperhensif dan berkualitas pula.

Ditambahkan Bupati, persidangan jemaat adalah sebuah proses pembelajaran bagaimana menumbuh kembangkan sebuah sistem dan mekanisme pembinaan dan pembangunan umat yang ditopang oleh perencanaan partisipatif yang baik.

Ia optimistis persidangan jemaat GPM Anugerah Ohoijang mampu secara arif melakukan evaluasi terhadap program-program kerja sesuai rencana strategis jemaat yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya. 

“Serta mampu untuk merumuskan dan menetapkan program-program kerja yang berkualitas untuk satu tahun ke depan, yang dapat menunjang program-program Pemerintah daerah bagi kesejahteraan masyarakat di kabupaten Maluku Tenggara tercinta ini,” tukasnya.

(dp-40)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi