Kabag Tata Pemerintahan dan Otda Setda MTB, Somalay Batlayeri |
Hal ini mengisyaratkan bahwa masyarakat di daerah itu memiliki kesadaran berdemokrasi yang tinggi, termasuk sejumlah desa yang sebelumnya ditandai “Lampu kuning” karena dianggap rawan konflik.
Somalay menyatakan, semua desa sudah mengajukan penetapan hasil Pilkades oleh BPD kendati ada beberapa desa yang menyampaikan keberatan di tingkat panitia pengawas dan telah selesai diatur oleh panitia di tingkat kecamatan seperti Desa Lorulun di Kecamatan Wertamrian dan Desa Lelingluan di Kecamatan Tanimbar Utara.
“Saat ini kita sudah berada dalam tahapan pelantikan dan formatnya berbeda karena dalam menjawab aspirasi masyarakat tentang penyelenggaraan Pilkades yang demokratis sehingga arah dan kebijakan Pemkab MTB yakni Bupati akan melakukan pelantikan di setiap desa sekaligus memberikan penguatan kepada kades terpilih dan selanjutnya mengkonsolidasi masyarakat pasca Pilkdesa di setiap desa itu,” terangnya, Kamis (13/12/2018).
Dikatakan, sesuai tahapannya, pelaksanaan pelantikan kades terpilih dilaksanakan dari tanggal 30 November hingga 31 Desember 2018. Berdasarkan tahapan itu, Bupati MTB Petrus Fatlolon telah melantik dua kepala desa di kecamatan Tanimbar Selatan yang berada persis mengapit ibu kota kabupaten yakni Desa Sifnana dan Desa Olilit.
Sambil menanti proses pelantikan yang dijadwalkan akan dilaksanakan dalam pekan ketiga Desember ini oleh Bupati, pihak Tatapem Setda MTB telah menyelenggarakan bimbingan teknis bagi para kades terpilih beberapa hari kemarin.
“Pemerintahan di desa adalah mitra kerja Pemerintah daerah dan ini untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah daerah MTB lima tahun ke depan. Untuk itu, para kades terpilih harus dilatih sehingga dalam orientasinya benar-benar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” cetusnya.
Sambil menanti proses pelantikan kades terpilih, Somalay menghimbau kepada masyarakat untuk kembali bersatu membangun desa.
“Perbedaan pendapat itu sudah harus diakhiri karena semua adalah demi kemenangan desa. Harapan saya, setiap desa itu hendaknya dijadikan sebagai rumah inovasi karena di jaman milenial ini, inovasi merupakan wujud dari perubahan”pungkasnya.
(dp-18)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar