News Ticker

Barends dorong realisasi penyaluran BBM Satu Harga

Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Maluku, Mercy Barends menyatakan salah satu program Nawacita Presiden Joko Widodo untuk membangun dari pinggiran adalah adanya upaya pemenuhan ketahanan energi nasional di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)
Share it:
Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Maluku, Mercy Barends
Saumlaki, Dharapos.com 
Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Maluku, Mercy Barends  menyatakan salah satu program Nawacita Presiden Joko Widodo untuk membangun dari pinggiran adalah adanya upaya pemenuhan ketahanan energi nasional di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Salah satunya yang berkaitan dengan masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik yang begitu rumit serta masih kurang.

“Khusus untuk masalah BBM, saya terus dorong untuk wilayah-wilayah 3T ini  yakni perlu ditingkatkan implementasi program  penyaluran BBM satu harga,” kata Barends usai melakukan sosialisasi implementasi sub penyalur dalam rangka percepatan penerapan BBM satu harga secara nasional yang diselenggarakan oleh BPH Migas dan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang bertempat di hotel Beringin Dua Saumlaki, Selasa (14/8/2018).

Sesuai koordinasi Komisi VII DPR RI dengan Pertamina dan BPH Migas, ditemukan ada lebih dari 140 titik di Indonesia yang perlu dilakukan penyaluran BBM satu harga.

Di Maluku terdapat 6 wilayah yang harus terealisasi di tahun 2018 seperti di perbatasan SBB dan Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Timur, Buru, Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya dan di kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Wilayah-wilayah ini, lanjut dia, masuk dalam kategori daerah yang rumit sehingga upaya ini bertujuan untuk memotong rantai harga BBM yang berbiaya tinggi.

Karena untuk satu harga itu hanya terbatas di penyalur atau SPBU yang ada di pusat ibu kota kabupaten maupun di pusat kecamatan.

"Nah, pola penyaluran BBM satu harga seperti ini kalau ditaruh di pusat pedalaman maka pasti masyarakat akan terlayani dengan satu harga sementara transportasinya ditangani oleh Pertamina,” sambungnya.

Jika pembukaan penyaluran BBM satu harga terus meningkat di wilayah 3T maka akan berpengaruh pada semakin bertambah banyaknya penyalur enceran, sehingga masyarakat memperoleh BBM sesuai dengan Harga Enceran Tertinggi (HET).

Selain itu, untuk mendorong percepatan penyaluran BBM satu harga, Mercy Barends meminta
Pemerintah daerah agar membuka ruang seluas-luasnya bagi para pelaku usaha dengan cara mempermudah proses perizinan, dengan memfasilitasi dari sisi regulasi  dan rekomendasi.

“Kuncinya ada di Bupati yang memiliki kewenangan dalam mengeluarkan rekomendasi. Makanya Pemerintah daerah saat ini tidak perlu melayani masyarakat dengan rantai birokrasi yang begitu lama dan panjang. Kalau dapat itu ada izin satu pintu, jadi satu hari diurus langsung bisa selesai,” harapnya.

Mercy berharap pula agar bukan hanya pelaku usaha perorangan yang berminat mendaftarkan diri menjadi agen penyalur melainkan tetapi gabungan pelaku usaha, termasuk bisa dikelola oleh BUMDes maupun gabungan BUMDes.

“Prinsipnya adalah pemerintah harus mengumumkan seluas-luasnya kesempatan menjadi sub penyalur ini kepada siapa saja, dalam rangka percepatan penerapan BBM 1 harga secara nasional”pungkasnya.

(dp-18)
Share it:

Politik dan Pemerintahan

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi