News Ticker

Maksimalkan Pabrik Rumput Laut, Pemda Malra Datangkan Mesin Baru

Pabrik Rumput Laut yang dibangun di desa Letvuan Kabupaten Maluku Tenggara di atas lahan seluas 5 hektar hingga kini belum dapat berproduksi, dan yang ada hanya uji coba.
Share it:
Pabrik rumput laut di Desa Letvuan, Kabupaten Malra
Langgur, Dharapos.com
Pabrik Rumput Laut yang dibangun di desa Letvuan Kabupaten Maluku Tenggara di atas lahan seluas 5 hektar hingga kini belum dapat berproduksi, dan yang ada hanya uji coba.

Padahal pembangunan pabrik tersebut menggunakan dana milyaran rupiah, berkat adanya program Pemerintah Pusat melalui Kementrian Perindustrian RI sejak 2011.

Hasil konfirmasi media ini dengan penanggung jawab pabrik rumput laut tersebut Bernadus Inuhan, membenarkan bahwa selama ini produksi pada pabrik tersebut belum ada, yang ada hanya uji coba mesin.

"Sejak didirikan dan 2 tahun terakhir ini, saya selaku penanggung jawab pabrik, uji coba mesin pabrik kami
lakukan dan hasilnya kami kirim ke pabrik Surabaya," terangnya.

Untuk karyawan yang bekerja pada pabrik hanya 5 orang, dan dari Pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat menurunkan sejumlah tenaga honorer maupun PNS di pabrik.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindag Malra, Raisoli Uar ketika dikonfirmasi terkait pabrik tersebut mengemukakan selama ini pabrik rumput laut belum beroperasi seefisien mungkin.

Hal ini dikarenakan mesin yang terdahulu yang disediakan tidak besar seperti yang diperkirakan Pemda Malra.

Menjawab hal tersebut, Pemda telah mengucurkan dana APBD untuk mendatangkan mesin yang lebih besar untuk melakukan produksi.

"Saat ini mesin tersebut telah berada di pabrik, dan sesuai agenda dalam waktu dekat Pemda Malra akan melakukan uji coba mesin tersebut," sambung Uar.

Diakuinya, masalah yang saat ini juga menjadi kendala yakni ketersedian bahan baku, di mana rumput laut di daerah saat ini sangat sedikit, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten sekitar Malra untuk ketersediaan bahan mentahnya.

Kadis pun mengaku optimis pabrik tersebut ke depan akan jauh berkembang, dan tujuan utama Pemda Malra yakni menyejahterakan petani rumputu laut.

Pihaknya juga akan mengusulkan dikeluarkan Perda terkait harga rumput laut berkisar Rp 8.000 sehingga petani rumput laut tetap eksis melanjutkan kegiatannya.

"Karena terus terang, saat ini banyak petani gulung tikar akibat pertimbangan harga yang cenderung turun," cetusnya.

(dp-20)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

1 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi