News Ticker

Bupati SBB Kembali Didesak Lakukan Pemilihan Raja di 56 Desa

Sebanyak 56 Desa/Negeri di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) hingga saat ini belum memiliki pimpinan definitif pasca berakhirnya masa kepemimpinan kepala pemerintahan sejak Tahun 2009-2013.
Share it:
Jacobus F. Puttileihalat
Piru, Dharapos.com 
Sebanyak 56 Desa/Negeri  di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) hingga saat ini belum memiliki pimpinan definitif pasca berakhirnya masa kepemimpinan kepala pemerintahan sejak Tahun 2009-2013.

Kondisi ini secara langsung berdampak pada terhambatnya aktivitas pelayanan kepada masyarakat.

Parahnya lagi, Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Jacobus F Puttileihalat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat terlihat tidak peduli atas kondisi yang terjadi.

“Kami selaku anak daerah tidak akan tinggal diam dalam persolan ini, sebab belum dilakukannya pemilihan raja di 56 desa di SBB telah mengganggu pelayanan terhadap masyarakat,” tegas Ketua LSM Aliansi Indonesia Kabupaten SBB, Farham Suneth, baru-baru ini.

Dikatakannya, dengan belum dilakukan pemilihan raja di 56 Desa tersebut  maka  desa-desa ini juga terancam  tidak bisa mendapatkan dana desa sebagaimana yang diatur dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.

“Karena itu, saya minta Gubernur Maluku sebagai atasan Bupati dan Wakil Pemerintah Pusat sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemda agar segera menyurati untuk menegur dan memberikan sanksi kepada Bupati SBB karena selama ini yang bersangkutan mengabaikan kemajuan negeri dan tidak serius mengurus dan memperkuat pemerintahan negeri/desa,” kembali tegas Suneth .

Dia mengaku heran dengan jalan pikiran Bupati sehingga masalah pemilihan Raja di 56 Desa/Negeri tidak dilakukan juga.

“Jabatan raja-raja sudah selesai sejak tahun 2009-2013, dan pemilihan sudah harus dilakukan tetapi yang terjadi malah sebaliknya justru dibiarkan berlarut-larut dan tak pasti. Bahkan ada desa yang telah melakukan pemilihan raja namun belum juga dilantik. Pembodohan apa lagi yang Bupati buata terhadap masyarakat di desa/negeri adat di SBB,” herannya.

Atas fakta ini, Suneth mengajak seluruh warga masyarakat di Bumi Saka Mese Nusa khususnya di  56 desa/negeri yang belum memiliki raja definitive untuk tidak tinggal diam. Karena, jika hal ini tidak direspon dengan baik,  maka dirinya mengancam akan melakukan demo besar-besaran.

“Saya himbau para tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh adat dari semua desa/negeri untuk bersatu dan bersama-sama melakukan aksi demonstrasi mendesak Puttileihalat untuk segerah melakukan pelihan raja-raja di 56 desa/negri,” cetusnya.

Untuk diketahui, ketidakpedulian Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Jacobus F Puttileihalat terhadap pembangunan di negeri yang dipimpinnya makin hari makin terbukti.

Negeri berjuluk Saka Mese Nusa ini, ternyata hanya dijadikan bulan-bulanan oleh sang Bupati selama dua periode memimpin kabupaten tersebut.

Belum lepas dari ingatan kita, bagaimana sepak terjang sang Bupati dengan sesuka hatinya melakukan kebijakan sepihak dengan mengganti Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga SBB Benjamina Dorkas Puttileihalat yang adalah kakak kandungnya dengan Siena Puttileihalat yang juga tak lain adalah adik sedarah daging dengannya.

Pergantian tersebut akhirnya memicu terjadinya keributan antara sang kakak dan adiknya hingga sempat terjadi aksi lempar yang akhirnya membuat geger kabupaten SBB.

Dan masih banyak lagi contoh lain yang membuktikan bahwa Bupati Jacobus F. Puttileihalat tak peduli dengan rakyatnya.

(dp-26)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi