News Ticker

Walikota Resmikan Rumah Dan Para Para Adat Kampung Kayo Pulo

Walikota Dr. Benhur Tomi Mano, MM, Jumat (24/7) meresmikan rumah dan para-para Adat kampung Kayo Pulo, distrik Jayapura Selatan, kota Jayapura, Provinsi Papua.
Share it:
Walikota saat melakukan penandatanganan prasasti
peresmian rumah adat dan para-para adat
kampung Kayo Pulo,  Jumat (24/7)
Jayapura, Dharapos.com
Walikota Dr. Benhur Tomi Mano, MM, Jumat (24/7) meresmikan rumah dan para-para Adat kampung Kayo Pulo, distrik Jayapura Selatan, kota Jayapura, Provinsi Papua.

Hadir pada peresmian tersebut, Sekda kota R.D. Siahaya, SH, MM, Kapolres Jayapura kota AKBP Jeremias Rontini, SIK, ketua LMA Port Numbay George Awi, anggota DPRD kota, Ketua klasis GKI Kota, pimpinan SKPD, para Ondoafi, kepala kampung dan masyarakat setempat.

Program ini untuk mendukung tercapainya visi dan misi Pemerintah kota Jayapura dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintahan kampung dan pemerintahan adat yang ada sebagai ujung tombak dan  lini terdepan penyelenggaraan pembangunan Pemkot.

Guna menggerakkan dan memanfaatkan potensi sumber daya manusia demi mewujudkan kemandirian masyarakat kampung.

Dari tahun pertama hingga keempat kepemimpinan Walikota dan Wawali telah di bangun beberapa rumah adat dan para-para adat di kampung-kampung seperti rumah adat ondoafi besar Tobati Enggros.

Selain itu merenovasi rumah adat di Entrop serta pembangunan rumah dan para-para adat Tobati-Enggros  dan rumah adat di yoka.

Walikota dalam sambutannya mengatakan program yang dilakukan ini sesuai dengan visi - misi Pemkot Jayapura yaitu memantapkan tatanan-tatanan masyarakat adat di kampung-kampung.

“Pembangunan dilakukan dari kampung ke kota walau dibarengi pro dan kontra namun itu merupakan hal yang wajar apalagi belum sepenuhnya juga pembangunan direalisasikan baik di tingkat distrik, kelurahan dan kampung,” ungkapnya.

Dikatakannya, negeri dan tanah ini tidak akan dibangun oleh orang lain kecuali orang yang memiliki hati dan tekad untuk merubah negerinya yang adalah rumahnya sendiri.

“Negeri ini tidak akan bisa diubah oleh orang lain kecuali anak negeri sendiri,” cetusnya.

Pembangunan rumah adat ini, lanjut Walikota, agar bagaimana di kampung dapat memelihara tatanan adat, budaya dan tarian di kampung, makan khas, bahasa-bahasa yang perlu di jaga dan di lestarikan agar tidak sampai hilang atau punah.

“Kota Jayapura adalah kota yang unik karena ada kampung di dalamnya serta berbatasan langsung dengan PNG. Kampung di dalam kota ini tetap dipertahankan agar nilai dan tatanan adat dapat dijaga dan dilestarikan,” lanjutnya.

Pemkot juga terus mendata berapa orang asli Port Numbay dan berapa banyak orang Papua yang ada di kota Jayapura dan sistem ini telah dilakukan bekerja sama dengan kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Walikota saat menyerahkan dana bantuan
secara simbolis kepada masyarakat
Walikota juga berpesan kepada para Ondoafi untuk bersama bergandeng  tangan mendukung dan menyukseskan seluruh program Pemkot.

“Tiga tungku harus terus bersatu untuk membangun kota Jayapura ini ke depan agar lebih baik. Para kepala pemerintahan kampung harus memperkuat posisi kampung sebagai subjek pembangunan, mendekatkan perencanaan pembangunan ke masyarakat dan memperbaiki pelayanan publik serta pemerataan pembangunan,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan dana penunjang pemberdayaan kampung tahap satu Tahun Anggaran 2015 secara simbolis dan pembangunan rumah adat sebesar Rp 253.400.000,- sedangkan  pembangunan para-para adat sebesar Rp 223.500.000,-

Selain itu juga penyerahan dana penunjang bagi 14 kampung sebesar Rp 3.101.490.000,- yang diserahkan secara simbolis oleh Walikota. Juga penyerahan dana pemberdayaan ekonomi masyarakat sebanyak 20 0rang dan program kebersihan kampung dan program penyelenggaraan kampung.

Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh walikota Jayapura.

(dp-25)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi