News Ticker

Teken MoU, Dinkes Papua Anggarkan 3,5 M Bagi 4 Maskapai Misionaris

Dinas Kesehatan Provinsi Papua menganggarkan 3,5 miliar rupiah dana Otonomi Khusus untuk kerjasama (MoU) dengan empat maskapai misionaris yang selalu beroperasi di pedalaman Papua diantaranya, AMA, MAF, Yajasi dan Advend untuk membantu melayani kesehatan masyarakat di pedalaman Papua.
Share it:
Acara penandatanganan MoU
Papua, Dharapos.com
Dinas Kesehatan Provinsi Papua menganggarkan 3,5 miliar rupiah dana Otonomi Khusus untuk kerjasama (MoU) dengan empat maskapai misionaris yang selalu beroperasi di pedalaman Papua diantaranya, AMA, MAF, Yajasi dan Advend untuk membantu melayani kesehatan masyarakat di pedalaman Papua.

“Kerjasama dengan empat maskapai misionaris ini adalah untuk mendukung pelayanan kesehatan di Papua, khususnya mengangkut pasien atau jenasah dari pedalaman ke kota ataupun dari kota ke daerah daerah pedalaman terpencil," ungkapnya di Jayapura, Selasa (26/5).

Dikatakan Giay, kerjasama ini dilakukan Pemerintah Provinsi Papua karena selama ini masyarakat yang berdomisili di pegunungan, rawa rawa, dan kepulauan selama ini berjuang sendiri.

“Tetapi hari ini Gubernur dan Wakil Gubernur Papua telah menginstrusikan semua kesehatan masyarakat dijamin oleh Pemerintah daerah dengan bukti menganggarkan 3,5 miliar untuk mengangkut pasien atau jenasah,” jelasnya.

Selanjutnya, kata Giay, Pemprov Papua memilih kerja sama dengan empat maskapai misionaris karena keempatnya sudah terbukti melayani penerbangan sampai ke kampung kampung. “Oleh karena itu kedepan rakyat Papua oleh Gubernur mengharapkan tidak ada lagi yang susah dalam hal rujukan pasien,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh pelayanan Puskesmas dan rumah sakit beserta tokoh agama, adat yang ada di kampung-kampung agar jika ada warganya yang sakit dan harus di rujuk ke rumah sakit tidak kebingungan lagi.

“Tidak boleh lagi bingung, karena sekarang sudah ada pelayanan kesehatan dengan bekerjasama dengan empat maskapai misionaris ini, apalagi Pemerintah sudah menjamin itu lewat penerbangan agama yang ada di Papua,”ujarnya.

Sementara itu, Direktur AMA Djarot Soetanto mengatakan, kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Papua mengenai pemberian bantuan untuk orang sakit sebelumnya sudah pernah ada, dan tahun ini (2015) kerjasama di bidang yang sama kembali terjalin.

“Pemda Papua memberikan bantuan kepada masyarakat berupa kerjasama dengan AMA untuk mengangkut orang sakit baik dari pegunungan atau pedalaman untuk dibawa ke Sentani, Kabupaten Jayapura untuk diantar ke Rumah Sakit Yowari, Dian Harapan, Abepura dan Jayapura," kata Djarot Soetanto usai melakukan penandatanganan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua.

Lebih lanjut, kata Djarot, besaran biaya yang diterima maskapai AMA dari Pemerintah Papua untuk mengangkut orang sakit dan mengembalikan ke tempat asal ketika pasiennya sudah sembuh. “Kerjasama dengan AMA dalam bentuk don't payment. Jadi diberikan uang Rp1 miliar dalam artian sesuai dengan penggunaan. Jadi kalau kurang bisa di klaim dan kalau sisa dikembalikan kembali ke Badan Keuangan Papua,” katanya.

RSUD Dok II Jayapura Hanya Terima Rujukan Pasien Yang Sakit  Parah

Sementara itu, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, S.IP MH menegaskan, RSUD Dok II Jayapura hanya menerima rujukan pasien dari rumah lain dari Kabupaten/Kota di Provinsi Papua yang benar-benar membutuhkan penanganan kesehatan lebih.

Untuk itu, ujarnya, pasien yang berada di RSUD Abepura maupun Rumah Sakit  lainnya di Jayapura, harus mendapat pelayanan sebaik-baiknya, sebelum dirujuk ke RSUD Jayapura.

“Jadi, masyarakat yang sakit, dokter dan perawat rumah sakit setempat harus memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada pasiennya, kalau  dirujuk ke rumah sakit Dok II Jayapura jika memang dibutuhkan,” kata Gubernur Papua yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan, Doren Wakerkwa kepada para Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit, pada rapat kerja Kesehatan Provinsi Papua tahun 2015, di Hotel Aston Jayapura, Selasa (26/5).

Doren juga menghimbau kepada Direktur-direktur Rakit Sakit di Jayapura maupun di seluruh Kabupaten/Kota untuk selalu melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, jangan membuat diri hebat, dan selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat Papua.

“Saya harap Direktur Rumah Sakit  harus memberikan kenyamanan bagi para dokter, sehingga mereka bisa bekerja dan melayani masyarakat dengan baik,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Doren juga minta kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan kerja sama dengan rumah sakit rujukan di Jakata, Surabaya dan Makasar benar-benar cocok dengan masyarakat Papua.

Ia mencontohkan, RS PGI Cikini Jakarta, selama ini, Pemerintah Provinsi Papua melakukan kerja sama
dengan RS tersebut. Oleh karena itu, tiga RS yang akan kerja sama dengan Dinkes Papua, benar-benar bisa membuat masyarakat Papua merasa nyaman.

Diketahui, dalam rapat kerja Dinkes Papua, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan Papua melalukan MoU atau kerja sama dengan RS. DR. Soetomo, Surabaya,  RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan RS Wahidin Sudirohusodo Makasar.

(dp-30)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi