News Ticker

Pemulangan ABK Asing Dari Benjina Sisakan Duka Mendalam

Pemerintah Republik Indonesia akhirnya memulangkan ratusan Anak Buah Kapal (ABK) asing yang selama ini bekerja di PT. Pusaka Benjina Resourch (PBR) yang berlokasi pulau Benjina, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku ke negara asal para ABK tersebut.
Share it:
Kesedihan para ABK dan pasangannya
Dobo, Dharapos.com
Pemerintah Republik Indonesia akhirnya memulangkan ratusan Anak Buah Kapal (ABK) asing yang selama ini bekerja di PT. Pusaka Benjina Resourch (PBR) yang berlokasi pulau Benjina, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku ke negara asal para ABK tersebut.

Para ABK asing ini berasal dari beberapa negara diantaranya Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Laos
Pemulangan ini dilakukan pasca terungkapnya kasus perdagangan manusia yang diduga dilakukan pihak PT. PBR dan nakhoda kapal ikan yang di operasikan perusahaan dimaksud.

Meski demikian, keputusan Pemerintah mendeportasikan para imigran gelap ini bagi sebagian warga setempat khususnya para wanita telah meninggalkan kepedihan mendalam. Begitu pula dengan para ABK asing sendiri.

Pasalnya, sebagian dari mereka ini telah menjalani hubungan yang lebih mendalam dengan para kaum hawa di Pulau Benjina.

Salah satunya, Kimh Tong, ABK asing asal negara Thailand  yang terlihat duduk seorang diri saat menunggu proses pemulangan dirinya. Bahkan sang ABK tersebut tampak terus menangis mencucurkan air matanya seperti seorang anak kecil.

Saat ditemui kru Dhara Pos, Tong mengaku menyesalkan proses pemulangan dirinya yang menurutnya terlalu dini.

Dia beralasan, bahwa kehidupannya bersama para ABK lainnya di Benjina sudah bertahun-tahun lamanya.

“Pemulangan ini sangat mendadak sekali dan begitu cepat,” tutur Tong lirih.

Kondisi ini, ungkap dia, membuatnya tidak bisa menahan rasa sedih dan kepedihan mendalam di dalam hatinya sampai-sampai mencucurkan air mata. Apalagi dengan dirinya tidak sempat berpamitan kepada salah seorang janda warga negara Indonesia yang selama ini hidup bersama Tong layaknya sepasang suami istri.

Saat kru Dhara Pos usai berbincang dengan Kimh Tong, tiba-tiba ada salah satu wanita yang sempat bersuara keras melontarkan sebuah perkataan pepatah yang sudah lazim didengar, “Habis Manis Sepah Dibuang”.

Ternyata, sentilan kata pepatah itu benar-benar menjadi kenyataan saat dimulainya proses pemulangan para imigran.

Pantauan media ini, para ABK asing ini dikawal ketat oleh ratusan anggota Brimob Polres Kepulauan Aru saat menaiki tangga kapal Patroli Hiu Macan milik pengawas Perikanan untuk wilayah Indonesia Timur.

Secara tiba-tiba muncul sekelompok ibu-ibu yang menangis histeris bahkan diliputi kesedihan karena terpaksa harus berpisah dengan orang yang dikasihinya.

Informasi yang dihimpun media ini, kelompok  ibu-ibu tersebut yang telah menjalani kehidupan layaknya sepasang suami istri dengan para ABK asing.

Dari antara mereka, ada yang sudah terlanjur memiliki anak dari dua hingga tiga orang bahkan saat pemulangan berlangsung terlihat beberapa orang wanita yang sedang berbadan dua hasil  dari hubungan mereka dengan para imigran gelap tersebut.

(dp-31)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi