News Ticker

Pemkab Aru Diminta Tindak Tegas PT. Sulfina Jaya Dan Emirat

Sepak terjang pangkalan minyak tanah (mitan) PT. Sulfina Jaya dan PT. Emirat di kota Dobo, maupun di Kabupaten Kepulauan Aru dinilai warga masyarakat sangat meresahkan.
Share it:
Dobo, Dharapos.com 
Sepak terjang pangkalan minyak tanah (mitan) PT. Sulfina Jaya dan PT. Emirat di kota Dobo, maupun di Kabupaten Kepulauan Aru dinilai warga masyarakat sangat meresahkan.

Ilustrasi agen minyak tanah
Pasalnya, kedua pangkalan mitan tersebut terindikasi melakukan pembiaran terhadap agen-agen yang bernaung di bawah kedua perusahaan tersebut menjual mitan dengan harga di atas melebihi harga yang ditetapkan.  

Informasi yang dihimpun Dhara Pos dari sejumlah sumber di kota Dobo, lonjakan harga mitan yang melebihi harga mitan subsidi bervariasi pada kisaran Rp. 7000 per liter. Bahkan ada agen yang menjual dengan harga Rp. 9000 per liternya.

Sementara, standar harga mitan subsidi sesuai yang ditetapkan Pemerintah hanya sebesar Rp 4000 per liternya. 

Salah satu sumber terpercaya yang enggan namanya dikorankan, kepada media ini juga membeberkan terkait indikasi jahat yang dipakai kedua pangkalan tersebut dalam mengeruk keuntungan dengan cara-cara ilegal.

“Para pemilik pangkalan di daerah ini menjual minyak di luar kota Dobo, dengan harga industri,” bebernya.

Sumber mencontohkan, pernah pemilik PT Sulfiana yang berinisial IN menggunakan modus dengan cara  menyuruh salah satu pangkalan mitan yang berdomisili di kompleks Sopir Pantai berinisial LE melakukan perjalanan dengan kapal motor menuju kecamatan Batulei Kobamar.

Saat itu, tiba-tiba mereka beralasan oli mesin habis dan langkah yang harus mereka ambil adalah menukar mitan sebanyak 1 drum dengan oli.

“Anehnya, kok bisa angkutan yang dari kota Dobo tidak memiliki persiapan stok minyak sehingga kehabisan,” herannya.

Sumber mengakui, bahwa modus tersebut sudah berlangsung lama sehingga bisa dipastikan keuntungan yang diperoleh sangatlah besar.   

“Ini jelas-jelas suatu trik atau modus yang secara sengaja dilakukan si bos pangkalan minyak tanah demi meraup keuntungan yang besar,” tegasnya.

Atas fakta ini, sumber mendesak Pemkab Kepulauan Aru untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap PT. Sulfiana dan PT. Emirat karena akibat modus yang dilakukan telah menyengsarakan warga masyarakat.

“Gara-gara modus yang dilakukan dua perusahaan ini sering kali menyebabkan terjadi kelangkaan minyak tanah di Kabupaten Kepulauan Aru,” tegasnya kembali.
 
(jef)
Share it:

Daerah

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi