Pandhita I Gusti Made Sunarta |
Hari Raya Nyepi merupakan hari raya bagi umat Hindu di seluruh dunia dimana salah satunya diperingati umat Hindu yang berdomisili di kota dan kabupaten Jayapura pada setiap Tahun Baru Saka yang di tahun ini jatuh pada tanggal 21 Maret 2015.
Hari Nyepi ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercaya merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.
Umat Hindu akan menjalani serangkaian upacara keagamaan. Salah satu ritual keagamaan dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun 1937 Saka.
Sehari menjelang perayaan Hari Raya Nyepi 1937 pada Sabtu besok (21/3) ratusan umat Hindu di kota dan kabupaten Jayapura, Provinsi Papua melakukan upacara Melasti atau menyucikan diri di Pantai Base’G, Distrik Jayapura Utara , Kamis (19/3).
Penyucian tersebut bertujuan untuk mengikuti jalan sinar Tuhan yaitu Dewata, dan juga untuk menghilangkan dosa-dosa yang selama satu tahun jarang melakukan penyucian atau papah sehingga umat Hindu diberikan kesempatan untuk mengintrospeksi dan mengoreksi diri atas apa yang telah diperbuat.
Upacara Melasti dipusatkan di Pura Agung Surya Bhuana, Skyland, Distrik Abepura kota Jayapura yang di puput langsung oleh Pandhita I Gusti Made Sunarta dengan didampingi dua panadhita, I Putu Maratana dan Rai Ngardika serta para pemangku, yang sejak pagi memimpin kegiatan doa di dalam pura tersebut.
“Ini upacara Melasti, dalam ritual ini untuk penyucian diri sebelum memasuki hari raya Nyepi.” cetus Ida Bagus Sutakertya, Ketua Panitia Upacara Melasti Tahun Baru Saka 1937.
Pandhita I Gusti Made Sunarta kepada sejumlah wartawan di Pura Agung mengatakan Hari raya Nyepi bagi umat Hindu adalah perayaan tahun baru Saka yang ke 1937 yang jatuh pada tanggal 21 Maret 2015.,
“Pada perayaan tersebut dilakukan sejumlah rangkaian kegiatan baik secara lahiriah maupun secara batiniah sehingga ada kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial agama dan kegiatan bersifat individual penyucian diri,” ungkap dia.
Upacara tersebut diawali dengan kegiatan penyucian, baik alam semesta maupun penyucian pribadi atau umat sedarma. Sebelumnya, umat melakukan Melasti untuk mengikuti jalan sinar Tuhan yaitu Dewata.
“Dan juga untuk menghilangkan dosa-dosa kita yang selama satu tahun jarang melakukan penyucian atau Papah sehingga dalam satu tahun kita diberikan kesempatan untuk mengintrospeksi dan mengoreksi diri atas apa yang telah diperbuat,” terang Sunarta.
Ritual ibadah |
Ditambahkan, satu hari setelah Melasti yang dilaksanakan di pantai Base’g ,maka puncak acara penyucian yang dilakukan Tawur upacara korban suci. Pengorbanan yang dilakukan baik berupa material, sesaji, dan hewan ayam.
Bagi umat Sedarma, lanjut Sunarta, yang wajib dilakukan bagi orang yang ingin sukses di dunia maka wajib laksanakan niatnya di dunia ini.
Di kesempatan yang sama, ketua panitia hari besar agama Hindu tahun 2015, Ida Bagus Sutakertya juga mengatakan dalam rangka hari raya Nyepi Tahun Baru Saka maka umat Hindu di kota Jayapura melakukan upacara Pecaruan yakni mengharmoniskan alam buana agung yaitu bumi serta isinya serta cerminan dari tubuh manusia itu sendiri.
Sebelum melaksanakan upacara Pecaruan, umat Hindu kota dan Kabupaten Jayapura melaksanakan kegiatan sosial seperti donor darah. Hal ini sebagai wujud kepedulian umat Hindu terhadap masalah kemanusiaan.
(Harlet)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar