News Ticker

Pemkot Gelar Gerakan Penanaman 2000 Anakan Pohon

Dalam rangka menyambut HUT Kota Jayapura yang ke 105, Pemerintah kota melakukan gerakan penanaman 2000 anakan pohon yang digelar di kawasan bukit kelurahan Tanjung Ria, Distrik Jayapura Utara, .Jumat (13/2).
Share it:
Jayapura, Dharapos.com
Dalam rangka menyambut HUT Kota Jayapura yang ke 105, Pemerintah kota melakukan gerakan penanaman 2000 anakan pohon yang digelar di kawasan bukit kelurahan Tanjung Ria, Distrik Jayapura Utara, .Jumat (13/2).

Gerakan penanaman 2000 anakan pohon
Penanaman tersebut dilakukan oleh Walikota Jayapura, Sekretaris Kota, para asisten, pimpinan TNI/Polri, pimpinan SKPD, Kepala Distrik, Kelurahan, BUMN dan BUMD, Dharma Wanita kota dan pelajar SMA.

Tujuan dilaksanakan penanaman tersebut adalah untuk menghijaukan kembali kawasan hutan yang telah di babat habis oleh warga yang tidak bertanggung jawab, yang mengakibatkan hampir sebagai besar wilayah pegunungan tersebut telah gundul.

Adapun jenis anakan pohon yang ditanam diantaranya, anakan kayu matoa, pohon kasuari, pohon pinang, dan anakan kayu suang.

Walikota Dr. Benhur Tommi Mano, MM kepada wartawan mengatakan program pertama sejak dirinya dilantik adalah penataan lingkungan seperti penanaman di beberapa titik lahan kritis yang merupakan daerah rawan longsor.

“Penanaman ini bukan saja dilakukan oleh Pemerintah kota Jayapura namun dilakukan juga oleh lembaga-lembaga baik organisasi kewanitaan, organisasi gereja, LSM, TNI-Polri artinya sudah banyak yang peduli untuk menyelamatkan alam dan lingkungan yang telah dirusaki oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab di kota Jayapura ini,” ungkapnya.

Diakuinya, walau banyak yang telah peduli dengan lingkungan namun masih banyak juga orang yang tidak peduli dengan lingkungan dan alam sekitar bahkan hanya mencari keuntungan dari apa yang dirusaki.

Bahkan, beber Walikota, di kawasan Pasir Dua, Tanjung Ria tersebut lahan perbukitan telah kritis akibat ditebang dan dibakar oleh masyarakat.

Pemkot sebelumnya, tambah dia, telah melakukan penanaman bersama pihak Kodam XVII Cendrawasih dan Polda Papua di kawasan Cycloop Angkasa.

Selain wilayah tersebut, juga telah dilaksanakan di wilayah Entrop sampai dengan Kampwolker yang kesemuanya merupakan salah satu program prioritas dalam rangka menyambut HUT Kota Jayapura yang ke 105.

Ditambahkan, tahun ini Walikota bersama aparatnya akan melakukan penegakan hukum di lapangan dalam rangka menyelamatkan alam dan lingkungan kota terutama cagar alam Cycloop.
“Selaku Walikota, saya tidak akan tinggal diam karena masyarakat sudah banyak yang berteriak tentang hal ini,” tambahnya.

Ditegaskan, kalau saat ini tidak segera dilakukan antisipasi penghijauan maka dikhawatirkan tahun-tahun mendatang para anak cucu kita akan mendapat imbas banjir akibat hutan yang gundul sehingga tidak sanggup menahan terjangan air dari daerah pegunungan dan akibatnya akan fatal juga bagi masyarakat kota Jayapura.

Pada kesempatan tersebut, Walikota menghimbau kepada warga kota yang tinggal di daerah gunung, seperti wilayah Angkasa,Kampwolker dan Entrop agar tidak sesuka hati menebang pohon. Masyarakat bisa membuka lahan untuk berkebun akan tetapi pohon-pohon yang ada di sekitar tidak boleh ditebang.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan para Ondoafi dan juga akan mengumpulkan semua kepala suku dari daerah pegunungan untuk sama-sama membicarakan langka penyelamatan hutan di kota jayapura, karena sudah banyak bukti nyata penebangan pohon di daerah gunung.

Tidak hanya itu saja, Satpol PP, lanjut Walikota, akan diperintahkan untuk melakukan sweeping ke seluruh pedagang ikan bakar, karena disinyalir kayu bakar yang digunakan adalah dari hutan Angkasa.

“Mereka masih berdalih juga dengan mengatakan kayu arang yang digunakan adalah dari Makassar, tetapi apabila hasil sweeping bahwa arang tersebut berasal dari hutan kota Jayapura maka ijin usaha mereka akan di cabut,” ancam orang nomor satu di kota Jayapura tersebut.

Bahkan juga di daerah Jaya Asri dan Kampwolker banyak pohon yang telah di tebang sehingga membuat warga yang bermukim di bawah lereng geram atas tindakan penebangan yang dilakukan.
 
(Harlet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi