News Ticker

45 Marga Di Wilayah Mee Pago Terancam Punah

Ketua Panitia Musyawarah Besar (Mubes) Pencegahan HIV/AIDS dan Penanggulangan Miras Wilayah Adat Mee Pago Provinsi Papua, Pastor Nato Gobay mengatakan, kurang lebih 45 marga (suku) di wilayah adat Mee Pago yang berada wilayah Kabupaten Nabire, Paniai, Deiyai, Intan Jaya, Dogiay dan Mimika terancam punah akibat terinfeksi virus mematikan HIV/AIDS dan minuman keras.
Share it:
Ilustrasi HIV/AIDS
Papua, Dharapos.com
Ketua Panitia Musyawarah Besar (Mubes) Pencegahan HIV/AIDS dan Penanggulangan Miras Wilayah Adat Mee Pago Provinsi Papua, Pastor Nato Gobay mengatakan, kurang lebih 45 marga (suku) di wilayah adat Mee Pago yang berada wilayah Kabupaten Nabire, Paniai, Deiyai, Intan Jaya, Dogiay dan Mimika terancam punah akibat terinfeksi virus mematikan HIV/AIDS dan minuman keras.

Diakuinya, apabila penyakit yang mematikan itu tidak cepat diatasi bersama maka sisa 45 marga tersebut terancam habis. Selain itu, sekitar 2 sampai 3 ribu nyawa manusia Papua sudah dirampas akibat dua penyakit ini.

“Penyakit HIV/AIDS ini tidak diketahui datangnya dari mana bahkan penyakit mematikan ini sudah menjadi bagian integral dan menjadi musuh bagi setiap kehidupan manusia di Papua,” kata Pastor Gobay pada saat pembukaan Mubes Pencegahan HIV/AIDS dan Penanggulangan Miras di Wilayah Mee Pago yang dipusatkan di Gedung Gereja Katolik Kristus Raja Sriwini, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, Senin (17/11).

Sesuai data yang diperoleh, jelas dia, bahwa sejak tahun 1967 penyakit HIV/AIDS sudah ada di Jakarta dan tahun 1992 penyakit mematikan ini sudah tiba di Papua dan secara khusus di Kabupaten Nabire pada tahun 1998.

“Jadi bukan hanya HIV/AIDS saja bahkan penyakit lebih berbahaya lagi bakal datang ke Papua yakni penyakit Ebola,” jelas Pastor Gobay.

Dikatakannya, pemasalahan penyakit HIV/AIDS itu merupakan musuh masyarakat di tanah Papua, bukan hanya Pemerintah, Gereja atau Dokter.

“Penyakit HIV/AIDS adalah musuh bersama mulai dari pejabat hingga masyarakat biasa. Mubes ini diadakan dengan dua tujuan saja yakni memberantas peredaran miras dan mencegah serta mengurangi HIV/AIDS. Mencegah dan mengurangi adalah nilai yang paling tinggi. Untuk itu, kami telah membentuk suatu lembaga yang menangani masalah HIV/AIDS dan miras yakni Lembaga Pelayanan Perlindungan Masyarakat di wilayah adat Mee Pago (LP2MM),”tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH mengatakan Pemerintah Provinsi Papua perlu memberikan apresiasi atas kesadaran yang dilakukan tokoh adat, masyarakat, pemuda wilayah Mee Pago karena sudah bertekad memberantas dua permasalahan ini yakni HIV/AIDS dan Miras.

Lebih lanjut, kata Gubernur, dengan munculnya tekad untuk memberantas dua masalah besar ini maka masyarakat wilayah Mee Pago harus menerjemahkan visi misi Gubernur Papua yakni Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera.

Kesadaran generasi Mee Pago harus bangkit untuk menyelamatkan manusia karena tidak diantisipasi untuk mengatasi masalah besar ini maka semua orang di wilayah Mee Pago di Papua bakal habis.

“Kita sadar Tuhan taruh di sini untuk hidup berdampingan dengan ratusan suku di Papua. Mari bersatu memberantas penyakit masyarakat yang timbul akibat dari perubahan yang terjadi sehingga masyarakat Papua bisa keluar dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan kematian,” harap Gubernur.

Ditambahkannya, bahwa Kabupaten Nabire menjadi pintu masuk bagi masalah seperti HIV/AIDS dan miras di wilayah adat Mee Pago.

Untuk itu, kebijakan anggaran yang sudah jelas dianggarkan yakni 80 persen ke Kabupaten/Kota maka diharapkan dapat difokuskan.

“Kita harus sepakat untuk memberantas miras dan HIV/AIDS,” terang Gubernur.

Perlu diketahui, pada saat Mubes KPA Provinsi Papua itu, Gubernur dan para Bupati di Provinsi Papua melakukan penandatanganan 3 kesepakatan antara lain para Bupati siap dan bersedia memberantas penyakit sosial masyarakat, kemudian akan meneruskan hasil rekomendasi hasil Mubes untuk dilaksanakan di masing-masing wilayah kerja sebagai program kerja. Serta  para Bupati siap memberantas penyakit sosial masyarakat miras dan HIV/AIDS di wilayah adat Mee Pago.

(Piet)
Share it:

PAPUA

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi