News Ticker

2013, Pengguna Narkoba di Maluku Menurun

Tingginya angka pengguna narkoba di Maluku yang meningkat sejak 2008 hingga 2010 menyebabkan provinsi ini menduduki peringkat ketiga di seluruh Indonesia.
Share it:
Ambon, Dharapos.com
Tingginya angka pengguna narkoba di Maluku yang meningkat sejak 2008 hingga 2010 menyebabkan provinsi ini menduduki peringkat ketiga di seluruh Indonesia.

Ir. Said Assagaff
Menurut hasil survei, rata-rata pengguna narkoba adalah masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar dengan kisaran umur 10-59 tahun yang mencapai 2,91 persen dengan populasi penduduk Maluku sekitar 1.013.600 pada saat itu.

“Ini merupakan beban dan tanggung jawab semua pihak guna mengeliminir tingginya tingkat penyalahgunaan narkoba di Maluku,” ungkap Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff saat peresmian Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku dan KotaTual yang dipusatkan di Kantor BNN Promal Karang Panjang Ambon, Selasa (11/11).

Dikatakannya, dalam menghadapi bahaya Narkotika di daerah ini bukan saja peran BNN Promal Maluku namun dibutuhkan kerja keras dari semua pihak, baik aparat keamanan, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, lembaga adat serta seluruh elemen masyarakat.

“Hingga 2013, angka pengguna narkoba di Maluku menurun ke peringkat sebelas di Indonesia berkat kerja keras BNN Provinsi Maluku. Kendati demikian, narkoba di Maluku tetap menjadi bahaya besar bagi pembangunan peradaban kita, karena menghancurkan kehidupan sosial, ekonomi, SDM, hingga ancaman terhadap jiwa,” tegas Gubernur.

Sebagai daerah kepulauan, lanjut dia, Maluku menjadi wilayah yang sangat rawan penyebaran Narkotika sebagai salah satu wilayah strategis atau surga untuk para bandar narkoba. Salah satunya, penyebarannya melalui kapal-kapal kecil yang langsung ke desa dan dusun.

“Kondisi ini sangat serius sekali, karena itu upaya penyadaran dan pencegahan harus kita tingkatkan secara bersama-sama. Karena Provinsi Maluku juga memiliki potensi untuk mendapatkan efek domino dari kondisi nasional maupun global yang ada,” lanjut Gubernur.

Diakuinya, salah satu problem rehabilitasi ini adalah masih minimnya fasilitas rehabilitasi, dan bukan hanya di Maluku tetapi  kondisi yang sama hampir dialami oleh provinsi-provinsi lain di Indonesia. Tetapi dengan tersedianya gedung baru ini dapat dijadikan Starting Point bagi upaya rehabilitasi para pengguna narkoba.

Olehnya itu, dirinya mengharapkan, dengan diresmikannya Kantor BNN Provinsi Maluku dan Kantor BNN Kota Tual, kedua lembaga ini beserta seluruh jajarannya dapat melaksanakan upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang berada di wilayah Maluku secara profesional.

“Seluruh jajaran BNN Provinsi Maluku dan jajaran BNN Kabupaten/Kota se-Maluku diharapkan semakin meningkatkan kewaspadaannya, dan melibatkan seluruh unsur terkait untuk mengeliminir bahkan menutup setiap celah potensi penyelundupan narkoba ke wilayah kita,” harap Gubernur.

Gubernur mengajak seluruh komponen  masyarakat, mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, RT, RW, dusun, desa/negeri hingga di kota, untuk sama-sama kita bangun lingkungan kita yang bebas dari bahaya Narkotika.

“Mari lawan Narkotika, jadikan sebagai musuh bersama,” pungkasnya.

(rr)
Share it:

Utama

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi