Ambon,
Masyarakat dusun Uiwily, kecamatan Pulau Masela, Kabupaten Maluku Barat
Daya meminta Pemerintah Kabupaten dan DPRD segera menetapkan peraturan daerah
tentang pemekaran dusun Uiwily menjadi desa definitif.
Peta Wilayah MBD |
Permintaan warga dusun tersebut disampaikan mengingat semua persyaratan
untuk hal itu telah disetujui namun hingga saat ini belum juga ditetapkan.
Hal ini disampaikan salah satu tokoh pemuda pulau Masela, Boby Lewier,
kepada Dhara Pos di Ambon, belum lama ini.
"Pembentukan dusun Uiwily menjadi desa definitif (pecahan dari desa
Nura) sudah tak bisa ditawar lagi," ungkapnya.
Oleh karena itu, Lewier meminta Pemkab MBD harus serius menyikapi aspirasi
masyarakat dusun Uiwily yang sudah bertahun-tahun hidup dalam janji desa
definitif.
Hal senada juga disampaikan tokoh pemuda Masela, Vikard Romer, SH.
"Saya kira itu harus kami suarakan agar ini jangan cuma menjadi wacana
semata. Kami pemuda pulau
Masela memohon Pemkab MBD harus serius karena yang kami
butuhkan saat ini adalah komitmen eksekutif dan legislatif,” tandasnya sembari
menegaskan bahwa dusun Uiwily sudah bmemenuhi persyaratan untuk menjadi desa sehingga
harus segera dimekarkan.
Harapan Lewier dan Romer, apabila aspirasi warga sudah didengar, maka
dengan hadirnya dusun Uiwily menjadi desa definitif tentunya akan sangat
menunjang kecamatan pulau Masela yang baru diresmikan medio Maret 2014.
Sementara itu, tokoh masyarakat dusun Uiwily, Justinus Beay bersama warga
lainnya yang berada di bumi Aimha, Merauke Provinsi Papua mengungkapkan,
semenjak tahun 1976 di bawah pimpinan almarhum Bapak Benja Beay, masyarakat Uiwily
terus memperjuangkan aspirasinya namun sayangnya, hanya dijawab Pemerintah
dengan janji-janji manis saja.
"Kami masyarakat Uiwily hanya meminta kepastian dan kejelasan kapan
pemekaran ini bisa terealisasi.
Padahal katanya sudah ada Perda tapi kenapa
sampai hari ini belum disahkan," herannya.
Bersama masyarakat, dirinya meminta pihak Pemkab MBD untuk pro aktif dalam
melihat aspirasi masyarakat dusun Uiwily.
“Bila tidak bisa dimekarkan, tolong dijelaskan dan disosialisasikan agar
kami tidak terus bermimpi,” tegasnya. (ajr)
Masukan Komentar Anda:
0 comments:
terima kasih telah memberikan komentar