News Ticker

Sosialisasi Life Raft Di Ambon, Tim AMSAT Lakukan Cek Lapangan

Workshop Hydrostatic Release Unit (HRU) merupakan salah satu bagian program dari keseluruhan program International Transport Safety Assistance Package (ITSAP) yang merupakan dana hibah dari Australia melalui kerja sama yang sudah dibangun dengan Indonesia sejak 2008.
Share it:
Ambon,
Workshop Hydrostatic Release Unit (HRU) merupakan salah satu bagian program dari keseluruhan program International Transport Safety Assistance Package (ITSAP) yang merupakan dana hibah dari Australia melalui kerja sama yang sudah dibangun dengan Indonesia sejak 2008.

Dr. Linda Christanty
Kegiatan ini Workshop HRU dipandang sangat penting karena berhubungan dengan sarana keselamatan transportasi di laut.

Kendati demikian, sejak dimulai 2013 baru kali ini program tersebut dilaksanakan di Ambon walaupun sebenarnya dari kawasan Indonesia Timur khususnya Ambon sudah banyak peserta yang mengikuti kegiatan seperti ini baik di Jakarta dan Makasar.

Hal ini diungkapkan Country Representative AMSAT Internasional, Dr Linda Christanty, kepada media ini, disela-sela kegiatan Workshop on Life Saving Appliances on Board Ship Life Raft Stowage & Float Free Arrangement yang berlangsung di Swiss Bell Hotel, Kota Ambon, Senin (5/5).

“Mengapa HRU ini penting? Karena waktu inspeksi kapal baik itu sebelum perayaan Lebaran atau Natal biasanya dilakukan inspeksi dan sering ditemukan adanya kesalahan,” ungkapnya.

Linda membeberkan sejumlah temuan penting terkait sarana keselamatan di atas kapal, umumnya terletak pada kesalahan pemasangan atau penempatan rakit penolong atau Life Raft. Dia mencontohkan, adanya rakit penolong yang di ikat atau digembok erat-erat. Alasannya, karena pihak pengelola kapal takut kehilangan alat tersebut.

“Tetapi kalau terjadi kecelakaan, kita sudah tidak bisa bicara apa-apa lagi kalau itu tidak mengembang. Dengan alat HRU ini yaitu Float Free Arrangement (kapsul putih), kalau tenggelam pada kedalaman sekitar 4 meter alat tersebut bisa langsung lepas sendiri atau otomotis,” bebernya.

Selain yang otomatis, lanjut Linda, ada juga yang sistemnya manual namun apabila penempatannya yang benar dan sesuai maka bisa cepat dilepas atau dilempar. Terkait hal ini, menurut Linda, masih banyak kesalahan yang dilakukan dalam pemasangan alat ini yang seringkali tidak sesuai akidah atau standar minimal yang ditentukan.

“Selain kegiatan ini, kami juga akan melakukan pengecekan langsung di lapangan sudah betul atau belum dalam pemasangan dan ada beberapa unit yang kami bawa untuk dilakukan perbaikan,” ujarnya.

Ketika disinggung terkait alasan mendasar dilakukannya workshop ini, Linda menjelaskan, karena berdasarkan sejumlah temuan saat dilakukan sejumlah survei lapangan oleh Tim AMSAT pada 2012 di beberapa wilayah diantaranya Bali dan Semarang.

“Tim AMSAT juga melakukan inspeksi random di pelabuhan Tanjung Priok dan pelabuhan Merak juga ditemukan kesalahan pemasangan. Bahkan kapal feri yang berukuran besarpun masih ada ditemukan kesalahan dalam penempatan alat tersebut,” jelasnya.

Ditambahkan, saat survei diulang lagi di Bali dan Batam terutama pada kapal wisata ternyata ditemukan juga pemasangan yang salah bahkan usia alat tersebut ternyata sudah melebihi batas waktu yang ditentukan sehingga harus diganti.Diperkirakan kondisi yang sama juga terjadi di daerah lain.

 “Untuk Indonesia Timur, kami baru pertama kali datang tetapi kawan-kawan dari Ditkapel maupun KPLP disini sudah sering kali ke timur melakukan inpeksi jelang Lebaran dan Natal tetapi catatan-catatan itu ada di pusat,” tutur Linda sembari menambahkan bahwa pihak memandang perlu datang ke Ambon karena tingginya arus transportasi laut di Provinsi Maluku.

Untuk diketahui, AMSAT Indonesia merupakan pelaksana program ITSAP di Indonesia yang berada dibawah AMSA (Australian Maritime Safety Authority) dari Australia. Program AMSAT lebih dititikberatkan pada KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai) yang merupakan salah satu unit kerja pada KSOP. (ajr)
Share it:

Nasional

Masukan Komentar Anda:

0 comments:

terima kasih telah memberikan komentar

Berita Pilihan Redaksi